TIM nasional sepak bola Brasil menghadapi masa sulit saat melakoni Kualifikasi Piala Dunia 2026. Serangkaian kekalahan, yang terdiri dari Uruguay (0-2), Kolombia (1-2), dan Argentina (0-1), telah menempatkan tim ini pada peringkat keenam di klasemen sementara Piala Dunia 2026 zona Conmebol.
Dari enam pertandingan, Tim Brasil hanya berhasil mengumpulkan tujuh poin, dengan dua kemenangan, satu hasil imbang, dan tiga kekalahan. Sebuah dampak yang sangat kontras mengingat kejayaan mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pada laga terakhir melawan Argentina, pelatih Fernando Diniz mengakui tanggung jawab atas kekalahan timnya. Meskipun dia telah mempersiapkan timnya dengan baik, Brasil terpaksa bermain dengan 10 pemain, yang mengacaukan strategi yang telah disiapkan. Diniz mengungkapkan kekecewaannya atas kekalahan tersebut, tetapi juga memuji dedikasi dan usaha pemainnya.
"Menurut saya, laga ini para pemain telah memberikan yang terbaik sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2026,” ungkap mantan pelatih Fluminense itu dalam laman ESPN.
BACA JUGA:Bupati Indramayu Ajak Santri Tanamkan Semangat Cinta Tanah Air
Sorotan tajam juga jatuh pada regenerasi pemain Brasil yang tidak berjalan lancar. Pemain-pemain muda seperti Gabriel Martinelli, Gabriel Magalhaes, Rodrygo Goes, dan Vinicius Junior tidak mampu konsisten, sehingga generasi muda Brasil masih berada di bawah bayang-bayang para pemain senior seperti Neymar, Marquinhos, dan Casemiro.
Sementara itu, semua mata tertuju pada kiprah Brasil ke depan, terutama dengan kepemimpinan yang baru ketika Carlo Ancelotti diamanahkan untuk menangani tim ini pada pertengahan 2024 mendatang.
Tim nasional Brasil saat ini menemui kesulitan dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan catatan tiga kekalahan berturut-turut dan pendaratan di peringkat keenam klasemen. Kontras dengan keberhasilan di Kualifikasi Piala Dunia 2022, pelatih Fernando Diniz menghadapi kegagalan tersebut dengan kepala tegak, mengakui tanggung jawab atas hasil buruk dan menyampaikan apresiasi terhadap segala upaya para pemainnya.
Tak hanya itu, kritik juga melayang terhadap kurangnya regenerasi pemain, sebagai pemain-pemain muda masih berjuang untuk menemukan konsistensi dalam kinerja mereka sebagai bagian dari tim nasional.
BACA JUGA:Seberapa Besar Pengaruh Film pada Perkembangan Remaja?
Seluruh mata juga tertuju pada masa depan Brasil dengan pengangkatan Carlo Ancelotti sebagai juru taktik baru pada 2024 mendatang, diharapkan dapat memberikan kita sebuah perubahan yang signifikan. (jpnn)