CIREBON- Hingga saat ini sudah ada 5 SKPD di Kabupaten Cirebon yang menyerap anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT) untuk penanganan bencana.
Kelima SKPD tersebut diantaranya, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).
Jadi anggaran BTT di Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk penanganan bencana sudah terserap 100 persen.
BACA JUGA:Pilkada Kota Cirebon, Oki Bos Grage Bilang akan Ada Kejutan Jelang Pendaftaran
Dimana, masing-masing rincian SKPD itu, Dinas Sosial Rp579.087.900, Dinas Kesehatan Rp832.423.900, BPBD Rp966.780.000, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Rp58.695.000, dan DPUTR Rp658.594.800.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cirebon Sri Wijayawati melalui Sekretarisnya, Yuyun Wahyu Wardana mengatakan, total BTT yang disiapkan oleh pemerintah daerah sebesar Rp25 miliar. Sementara BTT yang terpakai untuk penanggulangan bencana senilai Rp3.095.581.600.
“Garapan DPUTR itu dalam penanggulangan bencana itu, diperuntukan penanggulangan longsoran jalan menuju jembatan Karangwuni Kecamatan Sedong"
BACA JUGA:Pengamat: Gus Mul Kalau Mau Maju Pilkada Kota Cirebon, Ya Tahun Ini
"Sementara dinas kesehatan berkaitan dengan obat-obatan. Sedangkan dinas sosial, BPBD dan damkar saat penanggulangan banjir pasca kejadian,” terang Yuyun saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (20/6).
Menurutnya, penggunaan anggaran di masing-masing SKPD tersebut hasil review inspektorat dan serapannya, 100 persen terserap. 100 persen yang dimaksud itu dari setiap usulan SKPD.
Artinya dari jumlah BTT Rp25 miliar yang disiapkan oleh Pemkab Cirebon, hanya terpakai RpRp3.095.581.600.
BACA JUGA:Mabes Polri: 70 Saksi, 18 Memberatkan Pegi Setiawan
“Jadi masih Rp21 miliar lebih alokasi BTT di tahun ini,” ungkapnya.
Yuyun menjelaskan, sisa anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk kegiatan lain ketika masuk di APBD perubahan.
Namun, tidak semuanya. Sama seperti tahun sebelumnya di APBD perubahan, alokasi BTT menjadi Rp6 miliar. Itupun masih tersisa banyak.