CIREBON - Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon memfasilitasi Pelatihan Adopsi Teknologi Digital dan Inklusi Keuangan untuk UMKM. Berlatar di kantor dinas setempat, Kamis-Jumat (7-8/12).
Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman mengatakan, pelatihan tersebut hasil kerjasama Mercy Corps Indonesia dan Perkumpulan Tenaga Kerja Purna & Keluarga (Pertakina) dengan program Strive Indonesia.
Yaitu program pendampingan UMKM menuju akses digital, akses capital, ecosystem usaha untuk penguatan ke dalam akses pasar global.
Iing menjelaskan, ada 4 sasaran pelaku UMKM dengan kriteria minimal 1 karyawan dan 4 sektor itu: makanan/minuman, fashion, craft non mebeler serta rantai pasok di kawasan wisata.
BACA JUGA:University of Poitiers Lanjutkan Kerja Sama dengan UGJ
"Sasaran skala prioritas minimal 45 persen perempuan. Dan untuk wilayah Ciayumajakuning adalah para pekerja migran Indonesia baik yang purna maupun keluarganya. Pertakina yang jadi mitra dalam hal ini," ungkap Iing kepada Radar Cirebon, Kamis (7/12).
Iing menambahkan, target sasaran untuk wilayah Ciayumajakuning yaitu 15.000 UMKM.
"Apalagi Pertakina punya jejaring dengan para pekerja migran yang ada di negara penempatan tercatat kurang lebih 9 juta orang. Ini pasar yang luar biasa," ucap Iing.
BACA JUGA:Tolak Cirebon Timur, Mundu Tetap Ingin Gabung Kota Cirebon
DKUKMPP mendukung kegiatan tersebut. Iing bilang, Mall UKM sangat terbuka luas untuk sinergi dalam akses pasar sebagai suplly chain produk UMKM untuk go global atau ekspor.
"Kolaborasi Strive Indonesia, Pertakina dan Pemkot Cirebon akan bisa membawa dan menciptakan ecosystem UMKM terintegrasi secara global," pungkasnya. (ade)