Untuk Selamatkan Tanaman Akibat Kekurangan Air, BBWS Cimancis Beli Drone Air Senilai Rp 190 Juta

Senin 03 Jun 2024 - 12:30 WIB
Reporter : Raswidi Hendra Suwarsa
Editor : Raswidi Hendra Suwarsa

CIREB0N- Untuk menyirami tanaman yang berada di lokasi yang sulit dijangkau dan berisiko mati karena kekurangan air

Maka, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung (Cimancis)  membeli drone air.

 Drone air senilai Rp190 juta, ini  merupakan satu-satunya yang dimiliki balai wilayah sungai di Indonesia  dengan kapasitas 10 liter ini.

BACA JUGA:Miss Cassandra Hallett Hadir di Desa Cidahu dan Desa Kalimanggis Kulon 

Drone ini telah memenuhi standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk kapasitas yang tersedia saat ini, walaupun ada kapasitas yang lebih besar seperti 20 liter, 30 liter, dan 40 liter.

”Kami harus memastikan bahwa barang yang kami beli memenuhi regulasi TKDN yang berlaku,” ungkap Kepala BBWS Cimancis, Dwi Agus Kuncoro ST MM MT, di kantor BBWS setempat pada hari Jumat 31 Mei.

BBWS Cimancis telah berkoordinasi dengan vendor pembuat drone dari Kota Yogyakarta. 

BACA JUGA:Selain sebagai Desa Cerdas dan Mandiri, Jatibarang juga Ditetapkan sebagai Desa Taat Pajak 2024

Di masa mendatang, jika drone air dengan kapasitas 40 liter juga memenuhi standar TKDN, BBWS akan mempertimbangkan untuk melakukan pengadaan lebih lanjut.

”Karena wilayah kami meliputi 8 kabupaten/kota, satu drone saja tidak cukup. Namun, ini adalah langkah awal dalam upaya kami untuk memberikan layanan kepada masyarakat, terutama di lokasi yang sulit dijangkau,” tambahnya.

Setiap kali dioperasikan, drone dapat terbang selama 15 menit dan mampu menyirami area persawahan seluas 1 hektare. 

BACA JUGA:Sidang Lanjutan, H Suryana Minta Majelis Sidang Bawaslu Kabulkan Permohonan

Namun, setelah penggunaan pertama, baterai harus diganti dengan baterai cadangan. Saat ini, BBWS Cimancis hanya memiliki 2 baterai, sementara seharusnya idealnya memiliki 3 baterai.

Dwi menegaskan bahwa drone air ini ditujukan untuk menyelamatkan tanaman yang berada dalam risiko mati karena kekurangan air. 

Penentuan lokasi penyiraman didasarkan pada petunjuk dari penyuluh pertanian dan Dinas Pertanian setempat.

Kategori :

Terkini

Senin 23 Dec 2024 - 20:48 WIB

Pastikan Natal Aman-Kondusif

Senin 23 Dec 2024 - 20:47 WIB

Korupsi Rp300 Triliun, Vonis Ringan

Senin 23 Dec 2024 - 20:43 WIB

Gerindra Tegaskan Tidak Menyerang PDIP

Senin 23 Dec 2024 - 20:19 WIB

BNSP Meluncurkan LSP P3 di Cirebon