CIREBON - Bukan Drs Abraham Muhammad Msi namanya, jika pejabat ini berdiam diri dan tidak mau menyoroti persoalan, apalagi soal birokrasi yang ada di Pemkab Cirebon. Pejabat yang dikenal vokal ini, kembali membuat statemen yang cukup menohok.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) ini, dalam pengusulan penjabat (Pj) bupati patut diduga adanya praktik transaksional. Ini rentan terjadinya money politics, karena ada hal yang di tutup-tutupi.
"Ada ada hal yang ditutupi, hanya dua nama yang dimunculkan. Dugaan transaksional itu pasti ada,” kata mantan Kepala Dinas Perhubungan ini.
BACA JUGA:Baznas Kota Cirebon Salurkan Donasi Rp304 Juta untuk Palestina
Ia mengatakan, apa yang disoroti ini hanya untuk mengingatkan jangan sampai terjadi money politics. Kalau terjadi money politics, ketika duduk nanti, maka manajemen pemerintahan ke depannya tidak akan sehat. Apakah itu nanti dalam rekrutmen tentang rotasi mutasi. Itu tidak menutup kemungkinan akan berorientasi untuk kembali modal.
Di awal-awal ramai Pj, lanjut Abraham, dirinya sempat mendapat apresiasi dari Bupati Cirebon. Artinya, ada pengakuan dari Bupati Imron dengan penilaian yang objektif dalam setiap menduduki jabatan di beberapa SKPD yang dipimpinnya. Namun ia tidak menyoal dirinya tak masuk sebagai kandidat Pj yang diusulkan DPRD Kabupaten Cirebon.
“Memang saya sempat disebut-sebut Pak Bupati bahwa saya layak sebagai kandidat Pj, terlepas dari mekanisme terkait pengusulan Pj Bupati itu menjadi ranah DPRD," terangnya.
BACA JUGA:Usulan Calon Pj Bupati Cirebon Jadi Sorotan, Abraham Ingatkan soal Money Politics
Hanya saja, menurut Abraham, seyogyanya berdasarkan SOP mekanisme yang ada, yang diusulkan DPRD itu para birokrat. Tentunya apresiasi bupati itu patut dipertimbangkan. "Apakah nanti melayangkan surat ke dewan atau sekedar statmen saja sudah cukup sebagai jaminan," terangnya.
Ketika pihak pengusung, dalam hal ini DPRD, tidak mengusulkan namanya sebagai salah satu nama kandidat Pj Bupati, ia menanggap sah-sah saja. Namun patut diperhitungkan nantinya. Karena yang mengetahui track record kepala dinas itu adalah bupati.
“Apabila memaksakan kehendak, nanti akan keliatan hasilnya. Apakah yang diusulkan cukup mumpuni. Keberhasilan mengelola tata kelola pemerintahan," ungkapnya.
"Kalau sampai di kemudian hari, tidak ada target keberhasilan, ya patut dipertanyakan. Baik orang-orang yang diusung maupun yang mengusungnya. Ya, mudah-mudahan saja, dalam usulan tersebut tidak terjadi gratifikasi," imbuhnya.
BACA JUGA:Soal Calon Pj Bupati Cirebon, Ketua DPRD Larang Sekwan Bicara ke Media
Harapannya ke depan, siapapun yang akan menjadi Pj Bupati Cirebon, bisa menghantarkan Kabupaten Cirebon ke arah yang lebih baik. "Baik dalam meneruskan visi misi bupati sebelumnya maupun persiapan menghantarkan kepala daerah definitif," pungkasnya. **
Usulan calon Pj Bupati Cirebon makin menggelitik. Berbagai spekulasi pun muncul. Terlebih satu dari tiga nama calon Pj ditutup rapat-rapat. Bahkan sesama pimpinan DPRD pun tak tahu siapa satu nama lagi yang diusulkan ke Kemendagri.**