Kota dan Kabupaten Cirebon dinilai memiliki banyak potensi. Hal itu disampaikan Fery Farhati, Mutiara Baswedan, serta Netty Prasetiyani. Ketiganya juga ternyata memiliki kesan tersendiri pada Cirebon. Hal tersebut diutarakan saat berkunjung ke Graha Pena Radar Cirebon, Rabu (6/12).
Fery Farhati, misalnya. Istri Anies Baswedan itu asli Kuningan. Lahir di Kuningan. Bahkan SD, SMP, dan SMA, semua di Kuningan. Masa remaja menjadi masa yang menyenangkan baginya, termasuk ketika diajak jalan-jalan ke Cirebon.
Ya, salah satu yang kerap dinantikan oleh Fery kala itu saat ayahnya pergi ke Cirebon, di mana pada beberapa kesempatan, ia turut diajak. Ketika itu, kata Fery, setiap diajak pergi ke Cirebon, ia pun senang dan merasa Cirebon merupakan kota besar yang maju untuk dikunjungi.
Hal itu pun, menurutnya, terlihat saat ini di mana sudah banyak perubahan besar terjadi di Cirebon. Ia menilai banyak potensi yang dimiliki Cirebon yang luar biasa. Seperti wisata, punya pelabuhan, potensi perdagangan, kuliner, dan lainnya.
BACA JUGA:Program Partai Gelora: Bebas Stunting dan Biaya Bebas Pendidikan
“Pabrik-pabrik besar zaman dahulu banyak berdiri di sini (Cirebon, red). Makanya dulu saya sangat takjub saat diajak ke Cirebon. Dan kekaguman itu masih sampai saat ini," ujarnya.
Lanjutnya, perubahan besar bisa diangkat dengan potensi Pelabuhan Cirebon, jalur kereta api yang lebih baik, potensi kulinernya, potensi batik, dan berbagai potensi lainnya.
Sementara Mutiara Anies menuturkan, Cirebon selalu dilintasinya saat diajak mudik ke Kuningan. Ia dan keluarga kerap mampir untuk menikmati makanan khas Cirebon. "Kalau mudik ke Kuningan, abah (Anies Baswedan) selalu mampir di Cirebon untuk makan Nasi lengko. Abah pasti mampir di Cirebon makan nasi lengko. Banyak juga potensi wisata di sini saya lihat," jelasnya.
Sementara itu, Netty Prasetiyani mengungkapkan Cirebon selalu memiliki tempat di hatinya. Setiap datang ke Cirebon ia selalu mendapatkan kesan baru. “Potensinya juga luar biasa dan kulinernya selalu dirindukan," kata istri Ahmad Heryawan itu. (apr)