Menjaga Ruang Cyber

Senin 27 May 2024 - 16:31 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Dan dalam agama Islam, kita diajarkan untuk memperbaiki hubungan diri kita (manusia) dengan Tuhan dan memperbaiki hubungan antar manusia dengan manusia.

Maka, di circle Kelas Log10.000 tidak akan ada yang namanya hate speech (ujaran kebencian), provokasi, pernyataan berbau sara, menyebarkan berita bohong (hoax), maka sejatinya tak akan ada yang namanya UU ITE.

Karena kelas di level ini sadar benar keberadaannya, hak dan kewajibannya sebagai manusia di tengah manusia lainnya. Kelas 2+2, Kelas Akar 16 dan Kelas Log10.000, jika dalam penyelesaian matematika ini menghasilkan nilai sama yakni nilai 4.

Namun, proses mencapai nilai 4 ini memiliki depply meaning, sehingga meski nilainya sama, namun implementasi dan dasar pemikiran masing masing kelas ini berbeda. Begitu juga dengan pengendara motor yang wajib menggunakan helem saat melakukan perjalan di jalan raya.

BACA JUGA:Maju Besti Alias Maju Bersama Eti Herawati Siap Deklarasi

Masyarakat yang masuk Kelas 2+2 adalah pengendara motor yang menggunakan helem saat berkendara karena takut polisi yang berdiri di jalan.

Sedangkan pengendara yang ada di level Akar 16, mereka menggunakan helem ingin selamat karena mereka tidak mau orang kesayayangannya; anak istri dan lain sebagainya kehilangan dirinya hanya karena tidak memakai helm akibat kecelakaan lalu lintas.

Lalu bagaimana dengan Kelas Log10.000 dalam penggunaan helem berlalu lintas? Kelas Log10.000 ini menggunakan helem saat berkendara karena mereka sadar bahwa tubuh yang membungkus raganya adalah rahmat dan anugerah dari Allah Subhanahu wataalah, yang harus dijaga dengan baik sebagai karunia-Nya.

Ini bukan soal keselamatan semata, ini soal kewajiban kita menyukuri nikmat dan rahmatNya sehingga menjadi kewajiban kita menjaganya atas dasar rahmat Allah Subahanahu wataalah.

BACA JUGA:Tiga ASN Ramaikan Pilkada, Abraham Ikut Maju

SARING SEBELUM SHARING

Literasi digital yang berpatokan pada UU ITE mewajibkan negizen menggunakan 3S dalam bersosial media. 

Saring sebelum sharing. Ya, semua yang diterima di sosial media belum tentu benar, maka kewajiban kita adalah menyaring apa yang masuk, jika benar maka silkan share atau bagi, jika meragukan apalagi tidak benar hapus saja, cukup sampai di gadget Anda saja.

Lalu ada pertanyaan. Bagaimana mekanisme “saring” itu? Karena alat ukur saring itu adalah verified by it self. Mekanisme Saring tentu berbeda masing masing netizen. 

BACA JUGA:12 Bacawalkot dari Gerindra Ikuti Fit and Proper Test, Panelis dari DPD

Saring itu sangat ditentukan oleh insight atau wawasan masing masing individu. Individu yang bagus nilai saringnya, karena mereka memiliki pengetahuan literasi digital yang baik.

Tags :
Kategori :

Terkait