CIREBON - Gerakan Majelis Subuh (Gemas) yang digagas oleh beberapa tokoh di Cirebon, mulai dari H. Syafei Moechsin, Tasiya Soemadi Al Gotas, H Sujono, hingga Yoyon Indrayana, terus menunjukkan eksistensinya.
Pada Minggu 28 April, mereka melaksanakan Salat Subuh berjamaah di Masjid Raya Attaqwa.
Tokoh muda Suhendrik terlihat hadir dalam acara Salat Subuh berjamaah.
Setelah Salat Subuh berjamaah, suasana santai terlihat saat mereka bercengkrama di teras masjid, termasuk menikmati bubur ayam bersama-sama dan jajanan pasar.
BACA JUGA:Seni Fotografi dengan Pano Awards
Suhendrik menjelaskan kehadirannya dalam Salat Subuh berjamaah di Masjid Attaqwa memenuhi undangan dari penyantun Gemas, H Syafei Moechsin, yang sudah lama tidak bertemu.
“Beliau beberapa hari lalu sempat menelepon mengundang saya, akhirnya hari ini (Minggu, red) bisa bertemu,” kata pria yang akrab disapa Hendrik.
Kehadiran Gemas ini, kata Hendrik, merupakan fenomena yang baik karena mengajak masyarakat untuk bersama-sama menuju ke masjid dan menunaikan Salat Subuh berjamaah.
Ini adalah gerakan moral yang menekankan pentingnya menunaikan kewajiban salat lima waktu, termasuk Salat Subuh di masjid.
BACA JUGA:Optimis Juara Umum Popwilda
Di Gemas, terdapat sosok Tasiya Soemadi Al Gotas, mantan wakil Bupati Cirebon yang kini aktif dalam beribadah dan Salat Subuh berjamaah.
“Sangat luar biasa Gemas hadir mengajak masyarakat melaksanakan Salat Subuh berjamaah di masjid. Saya salut dengan Pak Gotas yang aktif dalam kegiatan Salat Subuh berjamaah di masjid,” tandas pria yang digadang-gadang menjadi calon Walikota Cirebon ini.
Hendrik juga tidak menampik bahwa ketika masih di SMA, pernah menjadi ketua Ikatan Remaja Masjid Ciayumajakuning.
Ketika bertemu dengan Gemas, ikatan emosionalnya sebagai aktivis masjid kembali muncul.
Dan, yang membuatnya terkejut, Hendrik bertemu dengan gurunya saat SMPN 5 Kota Cirebon. “Saya kaget bisa bertemu dengan guru saya dari SMPN 5,” ujarnya. (abd)