CIREBON- Desa Gebang Mekar Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon gagal mendapatkan program kampung nelayan modern (Kalamo) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Kegagalan ini imbas dari kondisi infrastruktur pembangunan jalan lingkar Gebang yang tidak ada kejelasan.
Akibatnya proyek pembangunan jalan lingkar Gebang terancam mangkrak.
BACA JUGA:Pilkada Kota Cirebon, Suhendrik dan Jafarudn Siap Penuhi Undangan PDIP Jabar
Pemprov Jabar tahun 2024 ini tidak memberikan bantuan anggaran untuk proyek tersebut.
Dan, secara otomatis program Kalamo yang seharusnya didapatkan Desa Gebang Mekar dialihkan ke Kabupaten Sukabumi.
Kuwu Desa Gebang Mekar, Nurdianto mengatakan, tidak tuntasnya pembangunan Jalan Lingkar Gebang pada tahun 2024 ini mempunyai dampak yang cukup besar bagi Desa Gebang Mekar.
BACA JUGA:Gerindra Buka Pendaftaran untuk Pilkada Kota Cirebon, Ada Danny Jaelani dan Heru Cahyono
Salah satunya, kata Nurdianto, desanya gagal mendapatkan program Kalamo pada tahun 2024 dari Kementerian Perikanan dan Kelautan.
“Kami sangat kecewa program Kalamo gagal didapatkan Desa Gebang Mekar karena alasan Jalan Lingkar Gebang masih mangkrak,” ujar Nurdianto.
Lebih lanjut, kata Nurdianto, Jalan Lingkar Gebang sebagai akses keluar masuk desa yang luas dan memadai menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan program Kalamo tersebut.
BACA JUGA:Prabowo dan Surya Paloh Sepakat Kerja Sama
“Jalan Lingkar Gebang ini sebagai fasilitas penunjang akses keluar masuk warga desa. Jadi ketika akses jalan ini tidak dilanjutkan, program Kalamo ini dipindahkan ke Sukabumi,” tuturnya.
Padahal, menurut Nurdianto, program Kalamo sangat dibutuhkan oleh desanya saat ini.
“Program Kalamo atau kampung nelayan modern bisa menjadikan masyarakat nelayan di desa kami menjadi nelayan yang produktif, jadi program ini sangat bermanfaat bagi para nelayan kami,” ujarnya.