KUNINGAN- Semua puskesmas di Kabupaten Kuningan menyediakan layanan Keluarga Berencana (KB) yakni MKJP (Alat Kontrasepsi Jangka Panjang) berupa IUD dan Implan secara gratis.
Ini dalam upaya menjadi bagian dari strategi pemerintahan daerah, dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk.
Pelayanan KB ini dilakukan dengan jadwal layanan yang berbeda di setiap puskesmasnya.
BACA JUGA:Jangan Dekat Gapura “Berbahaya” Akses Masuk ke GOR Ranggajati Ditutup
Kemarin, pada hari Selasa 23 April, Pj Bupati Kuningan Dr H Raden Iip Hidajat meninjau langsung pelaksanaan pelayanan KB gratis ini di Puskesmas Cigandamekar.
Menurut Pj Bupati Raden Iip, upaya untuk mengurangi stunting dapat dilakukan sebelum, selama, dan setelah melahirkan.
Selain mengawasi pelayanan KB gratis, Pj Bupati juga memprioritaskan penanganan stunting di Kabupaten Kuningan, terutama di Kecamatan Cigandamekar yang memiliki tingkat stunting tertinggi di daerah tersebut.
BACA JUGA:Bupati Imron: Pendidikan adalah Modal Utama Pembangunan
"Prioritas utama dalam pencegahan stunting adalah perhatian pada kesehatan ibu. Ada dua tahapan penting, yakni sebelum menikah dan selama kehamilan," ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa intervensi sebelum menikah harus dimulai sejak masa remaja, dengan memperhatikan kesehatan dan status gizi para remaja untuk mencegah masalah kesehatan seperti anemia.
"Selanjutnya, intervensi dilakukan selama kehamilan dengan memastikan asupan vitamin dan obat-obatan yang cukup untuk memastikan tumbuh kembang bayi yang sehat," tambahnya.
BACA JUGA:Ditinggal Kondangan, Rumah Ludes Terbakar
Ia berharap, tenaga kesehatan dapat terus memantau perkembangan anak pasca melahirkan, termasuk tumbuh kembang anak dan pemberian ASI yang memadai.
Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dan lingkungan dalam upaya pencegahan stunting sangat diharapkan.
"Masyarakat dapat berperan aktif dengan menjaga kesehatan, mengurangi konsumsi makanan pedas dan makanan berpengawet. Pencegahan stunting memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak," pungkasnya.