Bulan Ramadan menjadi periode yang menantang bagi Palang Merah Indonesia (PMI) dalam menjaga ketersediaan darah. Sebab berdasarkan laporan PMI, jumlah pendonor darah cenderung menurun selama Ramadan sementara kebutuhan darah meningkat.
Hal ini disebabkan oleh penurunan energi dan waktu luang para potensial pendonor, memperumit upaya pengumpulan darah yang diperlukan. Maka dari itu, bertepatan dengan Hari Gerakan Donor Darah Nasional (GDDN), Keluarga Donor Darah Ahmadiyah Desa Manis Lor bekerja sama dengan PMI Kuningan menggelar kegiatan donor darah masal di Gedung Fadhal Umar, Selasa (2/4).
Kegiatan ini dirancang untuk menyikapi stok darah yang menipis dan meningkatkan pemahaman akan pentingnya donor darah, terutama selama bulan Ramadan.
Pengurus Bidang Sosial Keluarga Donor Darah Nedi Nendra, menekankan kesiapan Jemaat Ahmadiyah dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhan darah. "Kami terbuka dan siap membantu apabila ada yang membutuhkan stok darah sesuai kebutuhan. Selain rutin mengadakan kegiatan donor darah masal setiap tiga bulan sekali, kami juga menjadi desa siaga donor darah 24 jam secara gratis untuk membantu dalam situasi darurat," ujarnya.
BACA JUGA:Sidak Takaran BBM di SPBU
Respons masyarakat terhadap kegiatan donor darah masal ini sangat positif. Lebih dari 100 orang mendaftar, dan sebanyak 94 labu darah berhasil dikumpulkan untuk dijadikan stok di PMI Kabupaten Kuningan.
Harapan dari kegiatan ini adalah agar momentum positif ini dapat terus berlanjut dan diikuti oleh masyarakat secara luas. Selain memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor, kegiatan ini juga menjadi bentuk konkrit dari solidaritas sosial, di mana setiap tetes darah yang disumbangkan dapat menjadi penyelamat nyawa bagi yang membutuhkan. (ags)