Oleh: Achmad Salim
RAMADAN dapat diibaratkan dengan sebuah madrasah yang menjalankan program-program pendidikan, dan salah satu program utama setiap jenis dan jenjang pendidikan adalah kurikulum.
Dan seluruh ahli pendidikan sebulat suara bahwa setiap kurikulum harus termuat di dalamnya, tujuan, program, proses dan evaluasi.
Tulisan ini, akan memaparkan dan menjelaskan, beberapa jenis kurikulum yang seharusnya diterapkan kaum muslimin setiap kali Ramadan tiba, agar melahirkan output sebagaimana mestinya, insan bertakwa.
Bahwa kurikulum diartikan dengan manhaj atau jalan terang yang dilalui oleh pendidik atau para manusia dalam kehidupannya, (Al-Syaibany, Flsafah al-Tarbiyah al-Islamiyah, [terj.] Jakarta: Bulan Bintang, 1979: 478).
BACA JUGA:Polisi Gagalkan Pengiriman Satu Juta Petasan Siap Edar
Jika dikaitkan dengan bulan Ramadan, maka segenap ibadah yang dilaksanakan di dalamnya menjadi bagian dari kurikulum, baik itu ibadah yang jelas dan kasat mata seperti shalat, zakat, tilawah Alquran, infak hingga berbagai jenis sedekah.
Ataupun ibadah yang tidak tampak, hanya pelaku dan Allah saja yang tahu, berbagai ibadah hati antara lain niat yang baik, keinginan beramal shaleh, menjalankan ibadah puasa.
Atau ibadah-ibadah lisan seperti berkata dengan perkataan yang baik, zikir, memberikan nasihat, tausiyah, dan sejenisnya, semua itu dikategorikan sebagai ibadah.
Kurikulum dimaksud di sini lebih dekat dengan definisi ‘seperangkat tugas yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang ditetapkan terlebih dulu’, (Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, 2015: 233).
BACA JUGA:Warga Serbu Lokasi GPM
Hasil yang ingin ditetapkan merujuk dijelaskan dalam Surah al-Baqarah ayat 183 melahirkan insan bertakwa [la’allakum tattaqūn], adapun dimaksud dengan ‘seperangat tugas’ adalah segenap ibadah yang tersaji pada bulan Ramadan, terutama yang bersifat fardhu, setidaknya ada tiga: salat, zakat, dan puasa.
Saya tidak masukkan ‘syahadat’ sebab ibadah ini berfungsi sebagai kunci untuk masuk melaksanakan keempat rukun setelahnya, walaupun jika ada orang non muslim ingin mengucap syahadat pada bulan Ramadan, tentu lebih afdal.
Itu artinya, dari lima rukun Islam, hanya ibadah Haji yang tidak dapat dilakukan pada bulan Ramadan.
Ketersediaan kurikulum tanpa melalui proses belajar yang serius, tekun, dan istiqamah juga tidak akan melahirkan lulusan Ramadan sesuai target, karena itu proses merupakan inti dari dunia belajar-mengajar.