Kemudian, bila kondisi fisik sudah mulai lelah dan berkendara sudah lebih dari 4 jam, segera beristirahat di 7 rest area yang tersebar di area Cipali. Apabila kapasitas rest area sudah melebihi batas maksimal
70%, pengguna jalan dapat keluar di gerbang tol terdekat untuk mengisi bahan bakar atau kebutuhan lainnya.
Sementara itu, Kasat PJR Ditlantas Polda Jaba, Kompol Hudi Arif menyebutkan sebanyak 2.765 personel di bawah naungan Polda Jawa Barat akan terjun langsung menangani arus lalu lintas pada momen mudik dan arus balik Lebaran 2024.
“Ribuan personel akan bertugas pada H-5 hingga H+11 Lebaran 2024. Mereka akan bertugas mulai dari Jumat 5 Aaril hingga Minggu 21 April 2024. Ribuan personel itu terdiri 436 personel Ditlantas Polda Jawa Barat dan 2.329 personel dari jajaran satlantas tingkat polres di Jawa Barat," sebutnya.
BACA JUGA:Lagi, Polisi Bekuk 13 Remaja yang Hendak Perang Sarung
Dikatakan Kompol Arif, selama Operasi Ketupat Lodaya 2024 ada dua upaya penanganan arus lalu lintas agar tidak terjadi kepadatan kendaraan, yakni contra flow dan one way. “Perlu dicatat, untuk berakhirnya pelaksanaan one way, contra flow, maupun ganjil genap dapat menyesuaikan secara situasional sesuai kebijakan pihak berwenang,” katanya.
“Meski sudah ada jadwalnya, terkait pelaksanaan contra flow dan one way, bisa saja dilakukan dua rekayasa tersebut bila arus lalu lintas di Tol Cipali sudah di atas 80 persen atau sekitar 7.500 kendaraan yang melintas dalam kurun waktu satu jam," pungkas Kompol Arif.
SIAPKAN SDM MEDIS DAN NONMEDIS
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon telah menyiapkan langkah matang guna menjamin keselamatan seluruh masyarakat saat arus mudik 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dr Hj Neneng Hasanah menyampaikan bahwa persiapan mudik lebaran dilakukan mulai H-7 hingga H+7. Salah satu fokus utama adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri dari tenaga medis dan nonmedis.
“Kemudian sarana prasarana (sarpras). Itu juga telah kita persiapkan. Termasuk di antaranya penempatan pos kesehatan (poskes) di jalur utama, jalur alternatif, dan jalur pariwisata," kata Neneng, Jumat 22 Maret 2024.
BACA JUGA:Utamakan Nilai-nilai Kebajikan dan Menjadi Pembiasaan
Ia menekankan pentingnya memperhatikan kesehatan lingkungan di sekitar tempat-tempat jajanan yang akan ramai dikunjungi para pemudik. “Kami telah melakukan kerjasama dengan rest area untuk menyediakan Poskes serta memastikan ketersediaan makanan yang sehat bagi pemudik," tambahnya.
Dalam upaya memastikan pelayanan kesehatan yang optimal, lebih dari 2.000 tenaga kesehatan telah disiapkan. Terdiri dari berbagai profesi seperti dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya dari puskesmas.
“Dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini kami menyiapkan jumlah poskes sebanyak 13 titik. Total tenaga kesehatannya sebanyak 2.475. Terdiri dari nakes, termasuk 115 dokter, 809 perawat, 981 bidan, dan 436 tenaga kesehatan lainnya serta 134 tenaga non-medis," ungkapnya.
Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan para pihak. Termasuk di antaranya dengan Polresta Cirebon. Biasanya, kata Neneng, Dinkes menyiapkan 25 poskes. Tapi tahun ini hanya 13 poskes yang akan dipersiapkan. Itu sudah termasuk dengan pos gabungan. Yakni di Plered dan Losari. “Kita sudah lakukan pertemuan dengan Polresta Cirebon kaitan persiapan mudik lebaran ini," tuturnya.