BANDUNG- Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melakukan terobosan dan berinovasi terkait pelayanan informasi. Ini tentunya dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi dan layanan publik yang lebih efektif, efisien, serta mudah diakses warga.
Dan, salah satunya dengan hadirnya aplikasi Sapawarga. Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan, Sapawarga ini menjadi aplikasi yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui Sapawarga, masyarakat dapat mengajukan aspirasi dan mendapat respons yang cepat.
Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi badan publik yang berhasil mendapatkan penghargaan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2023 Tingkat Provinsi Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, kemarin. "Karena keterbukaan adalah suatu keharusan, dan tahapan berikutnya adalah bagaimana kita merespons kebutuhan masyarakat," tutur Bey.
BACA JUGA:Sudah Diserahkan ke Pemkot, Kawasan Bima Makin Memprihatinkan
Menurutnya, jadi kita badan publik harusnya bisa lebih cepat lagi merespons masyarakat, dan responsif. Jangan sampai menunggu masyarakat mengeluh, dan merasa tidak puas terhadap pelayanan dari badan publik itu.
"Untuk itu mari terus berinovasi, bekerja sama, dan merangkul teknologi untuk menciptakan ekosistem informasi yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat," imbuhnya.
Ketua Komisi Informasi Jabar Ijang Faisal menuturkan, monitoring evaluasi keterbukaan informasi publik merupakan hal penting. Menurutnya, monitoring dan evaluasi sesuai dengan UU Nomor 14 Tahun 2008 dan Perda Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2011.
BACA JUGA:Habis Pelantikan Pejabat Fungsional, Giliran Pejabat Struktural
"Bahwa monev ini untuk membuktikan komitmen badan publik dalam menjalankan amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik," kata Ijang.
Ijang menambahkan, Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) Jawa Barat 2023 tertinggi secara nasional dengan nilai 84,43 poin. IKIP Jabar 2023 naik 2,5 poin dibandingkan IKIP 2022 dengan nilai 81,93 poin.**