MAJALENGKA - Sentra tanaman jagung di Kabupaten Majalengka tersebar di 9 kecamatan, termasuk Bantarujeg.
Jagung ini menjadi potensi unggulan yang ada di Kabupaten Majalengka.
Kemarin hari Rabu tanggal 20 Maret 2024, Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, melakukan panen jagung di Dusun Cipondoh, Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka.
Kabupaten Majalengka memiliki sekitar 15 ribu hektare lahan tanaman jagung, dan Kecamatan Bantarujeg menjadi salah satu sentra terbesar dengan luas sekitar 2.000 hektar.
Pemerintah Daerah Majalengka berfokus untuk meningkatkan area tanaman jagung di wilayah utara kabupaten, meskipun masih ada kebiasaan petani yang lebih suka menanam padi.
Turut serta dalam panen jagung tersebut adalah Sekretaris Daerah H Eman Suherman, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Majalengka, Hj Erlita Widiasih, Camat Bantarujeg, H Agus Heriyanto, Kepala Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Bantarujeg, dan para petani.
BACA JUGA:Polemik THR Buat Ojol, SPI: Pemberian THR Dapat Disesuaikan dengan Masa Aktif Ojol
Namun, diharapkan keberhasilan jagung varietas hibrida yang tahan terhadap bulai dapat mendorong petani untuk beralih ke tanaman jagung.
"Dengan program ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif terhadap ketersediaan pangan lokal dan mengurangi tekanan inflasi," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Bantarujeg, H Agus Heriyanto, menambahkan bahwa jumlah Desa di wilayahnya adalah sebanyak 13 desa dan rata-rata di setiap desa, masyarakat banyak yang menanam jagung dengan bermacam varietas.
"Pembangunan di bidang pertanian, termasuk usaha budidaya tanaman jagung, merupakan prioritas yang akan terus dikembangkan di wilayah Bantarujeg," ujarnya.