Waduli Bukan Jadi Pesaing Pedagang Pasar Tradisional, Tapi Untuk Mengendalikan Inflasi

Rabu 20 Mar 2024 - 10:59 WIB
Reporter : Raswidi Hendra Suwarsa
Editor : Raswidi Hendra Suwarsa

BACA JUGA:Masa Kerja Komisioner KPU Kabupaten Cirebon Berakhir, Belum Ada Pengganti

Difasilitasi oleh TPID, BUMD Perumda Pasar Berintan pun berkerjasama dengan PPI Bulog hingga koperasi untuk memenuhi pasokan sayur mayur dengan komodtas yang akan terus berkembang ke depannya. 

Secara bertahap, BUMD juga akan didorong menjadi BUMD Pasangan yang memiliki peran sebagai pola distribusi pangan yang ada di Kota Cirebon.

Konsumsi dan distribusi yang ada harus dikenadalikan agar keterjangakauan harga komodtas tercapai dan ketersediaan pasaokan terjaga. 

BACA JUGA:Usulan Calon Pj Bupati Cirebon Masih Pakai Format Lama

“Untuk sementara Waduli hadir di Pasar Jagasatru karena merupakan pasar Induk, ke depan kami akan melihat perkembangannya jika efektif maka akan dihadirkan di pasar tradisional lainnya yang memiliki jumlah transaksi tinggi," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon Anton Witono mengungkapkan Waduli merupakan wujud Kerjasama Antar Daerah (KAD) secara B2B. Adapun KAD antar kota kabupaten telah terjalin di tahun sebelumnya.

Komoditas yang dihadirkan pun diambil dari sentra produksi yang ada di Ciayumajakuning melalui koordinasi dengan Pemda. 

BACA JUGA:Jabatan akan Berakhir, Bupati Cirebon Masih Bisa Gelar Mutasi Lagi

“Kami memastikan komoditas yang dijual di sini akan dengan harga yang stabi karena komoditas diambil dari sentra produksi salah satunya di Majalengka mulai dari cabai, bawang, tanaman palawija dan turunannya," jelasnya.

Anton menambahkan bahwa masyarakat diharapkan bisa berbelanja lebih bijak dengan melihat harga komoditas sebelum bertransaksi.

Saat ini pemkot Cirebon sudah dengan aktif menyosialisasikan harga kebutuhan setiap harinya di media cetak. 

BACA JUGA:Puncak Arus Mudik 5-7 April 2024, Pemerintah Ajak Warga Ikut Program Mudik Gratis

Selain itu, melalui Waduli juga tertera harga komoditas yang dijual sesuai HET.

“Masyarakat bisa melihat harga dulu di papan yang tertera di Waduli, ini bisa menjadi pedoman saat berbelanja di pasar jika memang kebutuhan yang dibutuhkan tidak ditemukan di Waduli," pungkasnya. 

Adapun komdoitas yang tersedia di Waduli saat ini mulai dari bawang nerah sedang Rp18ribu/kg, bawang merah besar Rp20 ribu/kg, kentang Dieng Rp17 ribu/kg, cabai merah Rp39 ribu/kg, cabai merah plastik kecil Rp7.500, minyak goreng Rp14.500, beras Rp54.500/5kg, telur ayam Rp31.500/kg, ikan basah Rp10 ribu.

Kategori :