CIREBON- Pelayanan Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon terus ditingkatkan.
Berbagai upaya pun dilakukan. Salah satunya mencari potensi sumber mata air baru untuk kebutuhan pelanggan.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon Suharyadi SE MH mengatakan, dalam memberikan pelayanan air bersih pihaknya tidak hanya bergantung pada sumber mata air dari Cigusti, Cikalahang, Cobodas, dan Bebelan.
Saat ini, lanjut Suharyadi, Perumda Tirta Jati sedang mengeksplorasi potensi sumber mata air lainnya untuk lebih memperluas jangkauan pelayanan di wilayah Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Bakal Siapkan Pesantren untuk Remaja Terlibat Geng Motor
“Saat ini, kami telah melakukan survei di Kabupaten Majalengka dan menemukan mata air baru, yaitu mata air Goprak. Namun, kami masih dalam proses pengukuran kapasitas debit airnya,” ujar Suharyadi melalui pesan WhatsApp, kemarin.
Suharyadi berharap, jika debit air mata air Goprak mencapai 50 liter per detik, mereka akan segera melakukan kajian untuk memanfaatkannya sebagai suplai tambahan sitem CSC (Cirebon Small Comunity) untuk wilayah Arjawinangun, Gegesik, Pangurangan, dan sebagian Suranenggala.
Selain itu, Perumda juga mengandalkan water treatment plant (WTP) yang dimilikinya, seperti WTP Kapetakan, Babadan, Tawangsari, Ciwaringin, dan Waled, untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan.
Hingga akhir tahun 2023, jumlah pelanggan perumda Air Minum Tirta Jati per 31 Desember 2024 telah mencapai 42 ribu.
BACA JUGA:Kemensos dan BNPB Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Cirebon Timur
“Selain masih mengandalkan mata air dari Cikalahang, Cigusti, Cobodas dan Bebelan. Kami juga mengandalkan WTP yang ada,” terangnya.
Bahkan, tahun ini, Perumda juga berencana untuk memenuhi kebutuhan air industri di wilayah timur Kabupaten Cirebon, termasuk PT Aviant, PT Pokphand, Indofood, dan pabrik hebel lainnya. “Kami akan mengambil sumber air dari WTP Tawangsari dan Waled,” pungkasnya. (sam)