(Refleksi Hari Matematika Sedunia 14 Maret)
Oleh Salman Hanafi SPdI
TIGA bulan yang lalu atau tepatnya lima Desember 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI melakukan siaran pers di kanal youtube (KEMENDIKBUDRISTEK RI) tentang raihan PISA (Program for International Student Assessment) Indonesia di tahun 2022. Dengan bangga mas Menteri menyampaikan peringkat Indonesia yang meningkat 5 – 6 tingkat dari tahun 2018.
Sebelum jauh membahas tentang peringkat PISA Indonesia, sedikit flash back tentang PISA. PISA atau Programme for International Student Assessment merupakan suatu penilaian secara internasional terhadap ketrampilan dan kemampuan siswa usia 15 tahun.
Ketrampilan dan kemampuan dalam PISA yang dinilai meliputi matematika (mathematics literacy), membaca (reading literacy), dan sains (science literacy). Namum pada PISA 2012 ada tambahan penilaian yang dilakukan yaitu literasi pemecahan masalah (problem solving literacy) dan literasi finansial (financial literacy).
PISA dilaksanakan setiap tiga tahun sekali dan pertama kali dilaksanakan pada tahun 2000 yang diselenggarakan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) atau perkumpulan negara-negara maju dan negara ekonomi berkembang. Meski Indonesia belum menjadi anggota OECD namun Negara kita sudah berpartisipasi sejak pertama kali penilaian skala internasional ini dilaksanakan yaitu tahun 2000.
BACA JUGA:Menempuh “Jalan Sosial”, Graha Berdaya Bekerja dengan Hati
Sampel PISA sendiri dipilih secara acak oleh OECD agar mewakili populasi siswa usia 15 tahun di tiap negara. Sedangkan sampel Indonesia berasal dari seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah tertinggal.
Di mana sampelnya terdiri dari 413 Sekolah/Madrasah (54% SMA/SMK/MA dan 46% SMP/MTs) diikuti oleh 14.340 siswa. Untuk waktunya, Data PISA 2022 Indonesia diambil kurun waktu Mei sampai dengan Juni 2022, tepat setelah pandemi Covid.
Nadiem Makarim mengungkapkan dalam siaran pers (5 Desember 2023), “tujuan indonesia dalam mengikuti PISA adalah untuk melihat kompetensi peserta didik di tingkat Internasional serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi siswa”.
Selain itu, PISA juga menjadi alat evaluasi eksternal bagi pemerintah pusat. Value PISA adalah dapat membandingkan dengan negara-negara lain. Dari delapan kali keikutsertaannya, capaian PISA Indonesia masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dalam hasil terbaru PISA 2022, Indonesia menunjukkan peningkatan capaian, meskipun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan.
BACA JUGA:Buka Puasa Super Hemat di Hotel Neo
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah kemampuan membaca. Menurut hasil PISA terbaru, 2022, Indonesia mengalami peningkatan dalam skor membaca siswa, namun masih di bawah rata-rata OECD. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya lebih lanjut dalam meningkatkan literasi membaca di Indonesia.
Untuk literasi membaca, berdasarkan laporan PISA KEMENDIKBUDRISTEK yang diterbitkan 5 Desember 2023, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5 posisi dibanding sebelumnya. Di tahun 20218 literasi membaca Indonesia berada di peringkat 74 dari 79 negara. Sedangkan pada tahun 2022 posisi Indonesia berada di peringkat 70 dari 81 partisipan.
Secara peringkat memang posisi Indonesia naik, namun secara skor terjadi penurunan. Data PISA Empat tahun lalu 2018, Skor membaca Indonesia 371. Namun di 2022 terjadi penurunan skor sebanyak 12 poin dan terpaut 117 poin dari skor rata-rata global di angka 476. Dimana Skor kemampuan membaca Indonesia 2022 yaitu 359 point. Catatan positifnya adalah penurunan skor Literasi Indonesia masih diatas rata-rata penurunan skor global yaitu sebesar 18 point.