MAJALENGKA - Demi kenaikan upah buruh di Kabupaten Majalengka, dalam waktu dekat Bupati Karna Sobahi akan menghadap ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Upaya tersebut dilakukannya karena bupati menganggap gaji para buruh di Kabupaten Majalengka saat ini belum layak.
Bahkan dari hasil sidang pleno yang dilaksanakan Dewan Pengupahan Kabupaten (Depekab) telah disepakaati bahwa kenaikannya 14,81 persen atau sekitar Rp320 ribu dari Rp2,18 juta menjadi Rp2,5 juta.
"Iya saya itu terus terang saya sangat menjiwai sama buruh Majalengka ya, mengapa gajinya cuma segitu, makannya besok ada gunernur di BIJB saya akan sampaikan. Kan satu-satunya Kabupaten di Jawa Barat yang memutuskan dewan pengupahannya naik itu cuman Majalengka, memohon kenaikan Rp300 ribu sekian menjadi Rp2,5 juta itu hasil kajian dewan pengupahan hanya saja terbentur PP 51,” paparnya.
BACA JUGA:Bantuan PJU dari Provinsi, Daerah Rawan di Kabupaten Cirebon Mendapat Prioritas
Karna juga berjanji akan menghadap ke kementerian ketenagakerjaan. “Soalnya bukan apa-apa, kita sudah layak naik lah. Masak naik cuma Rp50 ribu sampai Rp90 ribu per tahunnya, gimana ini Majalengka,” imbuhnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (30/11).
Dalam momentum pengupahan ini, bupati menegaskan bahwa dirinya ada di pihak buruh dan sangat bersimpati pada buruh di Kabupaten Majalengka.
Apalagi dirinya juga melihat, selama kepemimpinanya menjadi bupati, perekonomian di Kabupaten Majalengka saat ini telah berkembang.
Bahkan para investor yang datang di Kabupaten Majalengka, pemkab selalu memberikan kemudahan dan pihaknya juga selalu menitipkan warga Majalengka yang bekerja di perusahaan milik investor, agar benar-benar diperhatikan kesejahteraan pegawai hingga keselamatan kerjanya.
BACA JUGA:Dikukuhkan sebagai Pimpinan Kodrat Kabupaten Cirebon, Edi Susanto Helat Turnamen se-Jabar
"Saya mah berpihak ke buruh karena kasihan sama mereka. Kalian bisa melihat lah ekonomi Majalengka sekarang. Masak jauh sekali dengan Sumedang. Jadi saya berpihak kepada buruh kasihan betul saya enggak ada embel apa-apa. Saya kasian sama mereka selama ada yang bisa saya perjuangkan buat mereka saya siap. Investor sudah dipermudah, dilayani dengan baik hanya titip rakyat Majalengka,” ungkapnya.
Bupati juga merasa prihatin dengan adanya aksi demontrasi yang dilaksanakan hingga malam hari. Ia menyarankan kepada para buruh, agar tujuannya bisa tercapai melakukan advokasi ke kepada pemerintah provinsi Jawa Barat dan pusat.
Karena menurut bupati, aksi demontrasi hanya akan menguras energi para buruh saja. "Kalau menurut saya mah mending advokasi ajah ke Jabar, ke pusat dengan membawa argumentasi dan hasil kajian daripada aksi-aksi yang menguras energi,” pungkasnya. (bae)