CIREBON-Hal ini dilakukan untuk menekan angka tindak kekerasan baik fisik maupun verbal yang kerap terjadi pada anak di Kabupaten Cirebon.
Salah satunya yang digelar di SMAN 1 Sumber, kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg hadir langsung dan memberikan pesan-pesan kepada para siswa yang hadir di aula setempat.
Dalam paparannya, Bupati Imron menyatakan, semua orang punya kewajiban dan punya tugas untuk mencegah terjadinya bully atau perundungan pada anak.
Hal ini karena nantinya dari insiden tersebut akan menimbulkan trauma berkepanjangan yang akan mengganggu tumbuh kembang anak.
“Makanya tidak boleh ada perundungan, tidak boleh ada bully, kita semua harus mencegah, stop bully, orang tua juga harus memantau pergaulan anak-anaknya,” ujar Bupati Imron.
Di Kabupaten Cirebon sendiri, kata Bupati Imron ditemukan beberapa kasus bully pada anak, sehingga dirinya meminta semua pihak turut serta mencegah terjadinya kasus bully.
Sementara itu, Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes menjelaskan bahwa di tahun 2024, sudah ada tiga temuan kasus bully pada anak.
Tiga kasus ini mencuat setelah video terkait perundungan yang terjadi pada salah satu anak di Kecamatan Sumber.
“Awalnya ada satu anak, sekarang setelah di dalami ada tiga anak korbannya, itu terjadi di rentang waktu yang berbeda, kita lakukan assessment dan pendampingan, saat ini penanganannya masih berjalan di Polresta Cirebon,” beber Eni Suhaeni.
Dijelaskannya, korban dalam insiden tersebut ada anak usia SMP antara kelas 7 dan 8.
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi kesekolah-sekolah agar insiden tersebut tidak berulang dan tidak terjadi lagi.
“Sekarang kita sosialisasi di SMA Sumber, kita juga tadi sampaikan hotline pengaduan dan pelaporan jika di lingkungannya ditemukan kasus bully atau perundungan,” ungkapnya. (dri)