Kaitan Etika dan Iman

Senin 04 Mar 2024 - 17:50 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Subandi MHum

DARI kata ‘etika’ melahirkan ‘etik’ dan ‘kode etik’. Yang disebut terakhir ini tidak lagi sama dengan makna asalnya sebagai sopan santun tapi cakupannya lebih luas menjadi ‘peraturan’ dan ‘ketentuan’ bahkan dapat diturunkan menjadi standar operasinal prosedure atau SOP.

Korelasi antara etik dan etika dapat pula dipahami bahwa etik merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak dan juga nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Dari sudut linguistik, etika atau etik berasal dari kata Yunani, ethos, yang dalam bentuk jamaknya ta etha berarti kebiasaan.

BACA JUGA:Pj Walikota Lantik 691 PPPK

Oleh karena itu, etika mengacu pada nilai-nilai, cara dan aturan hidup yang baik dan semua kebiasaan yang diturunkan dari orang ke orang atau dari generasi ke generasi.

Dalam pandangan alam Islam (islamic worlview) tata karma dan sopan santun tidak sempurna jika tidak inheren dengan nilai ilmu dan iman. Dan untuk menyatukan nilai tata karma, ilmu dan iman muncullah kata kunci ‘adab’ atau ‘akhlak’.

Bahkan kata ‘adab’ termaktub dalam konstitusi, sila kedua Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, itu menandakan bahwa kata kunci adab telah menyatu dengan bangsa Indonesia.

Adab juga lebih mudah dipahami baik sebagai bagian dari tata krama maupun dalam dunia pendidikan. Adab bukan hanya sekadar sopan santun, tapi merupakan kombnasi antara iman, ilmu, dan amal, demikian penjelasan Prof. Hamid Fahmy Zarkasyi, (Ilham Kadir, 2023).

BACA JUGA:Harga Pangan Melonjak, El Nino Penyebabnya?

Dalam Islam, ilmu dan adab merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan, karena saling menguatkan antara satu dengan lainnya. Ilmu tanpa adab laksana jasad tanpa ruh, dan adab tanpa ilmu ibarat orang berjalan tanpa arah dan petunjuk.

Keduanya harus bersinergi, sebab berilmu tanpa adab akan dimurkai (al-maghdhūb) sedangkan beradab tanpa ilmu merupakan kesesatan (al-dhālīn).

Kedua kata kunci ini ‘ilmu dan adab’ ternyata menjadi masalah utama dan mendasar yang sedang menimpa umat Islam. Ilmu telah dijauhkan dari nilai iman dan akhlak yang merupakan inti dari adab.

Inilah yang dianalisa oleh Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas, lalu menarik kesimpulan bahwa segenap kehancuran menimpa umat Islam berpangkal dari lost of adab alias hilangnya adab.

BACA JUGA:Tekan Harga Jelang Ramadan, Bulog Salurkan Beras SPHP ke Ritel dan Pasar Tradisional

Tags :
Kategori :

Terkait