Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Ahmad Baidowi alias Awiek menilai, meski Kementerian Komunikasi dan Informasi dan (Kominfo) telah banyak menutup konten dan situs judi online. Namun, para bandar judi online, baik di dalam maupun luar negeri, masih relatif leluasa menjalankan kegiatan haramnya.
"Aset-aset mereka juga belum sepenuhnya terlacak, dibekukan, dan diproses hukum," kata Awiek kepada wartawan, Selasa (28/11).
Berdasarkan data drone emprit, lanjut Awiek, Indonesia menempati posisi teratas permainan judi online di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Tercatat ada 201.122 pemain judi slot dan gacor (judi online).
Menurut Awiek, pemerintah khususnya Kementerian Kominfo memang sudah menutup konten dan situs judi online tersebut. Itu terlihat dari data penanganan konten perjudian yang dilakukan Kominfo dari 17 Juli sampai 9 November 2023, total sudah ada 504.860 konten judi online yang diblokir.
BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan di Dukupuntang Mengaku Emosi karena Korban Tolak Rujuk
"Di satu sisi, itu memperlihatkan pemerintah sudah bekerja. Namun, di sisi lain itu juga menunjukkan judi online tetap eksis. Satu konten ditutup, dua tiga konten terbuka lagi. Perang terhadap judi online tak bisa hanya dengan menutup konten dan situs judi," ucap Awiek.
Oleh karena itu, Awiek menegaskan negara harus berani menindaktegas bandar judi online. Hal ini penting, sebagai upaya efek jera.
"Negara juga harus hadir dengan menindak tegas para bandar judi. Lacak jejak digital dan fisik mereka. Telusuri aset-asetnya, miskinkan bandar judi. Bekukan dan sita agar mereka tidak bisa lagi membuka jaringan judi online antarnegara, dan memelihara jaringannya,” tegas Awiek.
"Tidak betul juga kalau bandar judi online hanya ada di negara-negara tetangga yang legalkan judi. Buktinya, beberapa waktu lalu Ditkrimsus Polda Metro Jaya menangkap bandar yang membuka kantor di Bali," imbuhnya. (jpnn)