INDRAMAYU-Memperingati hari peduli sampah nasional, Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities (ISWMP) Kabupaten Indramayu melakukan edukasi siswa SLB Negeri 2 Indramayu cara memilah sampah, Rabu (21/2).
Asisten Koordinator Fasilitator ISWMP Kabupaten Indramayu, Defit Miorudin mengatakan, saat kegiatan para siswa dan guru diberikan berbagai materi oleh tim fasilitator mulai dari pengenalan berbagai macam sampah, memilah sampah, dan menonton film pemilahan sampah.
Kemudian, acara disambung dengan praktik memilah atau mengolah sampah dengan pendampingan dari fasilitator.
“Kami kenalkan jenis sampah organik, anorganik dan sampah yang tergolong berbahaya, sehingga siswa dan guru bisa memilah ketiga jenis sampah itu,” ujarnya.
BACA JUGA:RSD Gunung Jati Resmikan Dua Ruang Perawatan
Defit berharap, dengan edukasi tersebut menjadi solusi dalam penanganan sampah di Kabupaten Indramayu.
Sehingga, lanjutnya, anak-anak ataupun pihak guru paham atau bisa mengolah sampah dengan tujuan mengurangi volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Lebih lanjut, dikatakan Defit, salah satu upaya untuk mengurangi volume sampah, siswa atau pihak sekolah harus membiasakan anak-anak agar membawa perlengakapan makan dan minum dari rumah.
“Jika anak-anak membawa wadah dari rumah, jajan makanan atau minum bisa di wadah, bukan dikemasan warung yang sekali pakai kemudian dibuang, dengan gerakan ini saja, itu bisa mengurangai sampah yang diangkut ke TPA,” tuturnya.
BACA JUGA:3 Pelajar Meninggal, Bupati Nina Takziah ke Rumah Duka
Disampaikan Defit, pihaknya lebih memilih melaksanakan kegiatan di SLBN 2 Indramayu, karena SLB jarang tersentuh sosialisasi, khususnya terkait masalah sampah.
“Kegiatan ini juga diselenggarakan secara serentak di kabupaten atau kota di Indonesia yang lokasi dan objek yang berbeda,” ujarnya.
Ditegaskan Defit, ISWMP menargetkan di tahun 2025 seluruh masyarakat Kabupaten Indramayu terutama wilayah terdekat TPA Pecuk teredukasi terkait pemilihan sampah.
“Target intinya lagi, kita ingin bank sampah dan TPS3R bisa aktif kembali punya nasabah-nasabah sampah, siswa dan guru punya cara mengolah sampah agar tidak menumpuk,” katanya.
BACA JUGA:Belum Temukan Potensi Kecurangan