CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon memprediksi harga beras jelang Ramadan dan lebaran, masih akan mengalami kenaikan. Hal ini, berkaca pada trend pencatatan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Kota Cirebon tahun sebelumnya.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan, beras merupakan salah satu kepokmas, yang mengalami kenaikkan harga sejak awal Januari 2024 kemarin.
“Harga beras trennya naik, dari awal bulan Januari kemarin beras harganya sudah naik, terjadi di pasar-pasar tradisional,” ujar Aris saat dikonfirmasi, Senin (19/2).
Aris menuturkan kenaikkan harga kepokmas ini, termasuk beras dalam setiap tahunnya, terutama menjelang bulan ramadhan dan lebaran biasanya mengalami kenaikkan.
BACA JUGA:Bantuan Pangan Berlanjut Hingga Juni 2024
“Biasanya setiap tahun itu kami mencatat, terutama menghadapi bulan ramadhan dan naikknya permintaan dari masyarakat. Tahun kemarin 2023 beberapa komoditi kepokmas naik,” ujar Aris.
Kepokmas yang setiap tahunnya mengalami kenaikkan ini, kata Aris, seperti daging ayam, telur, dan beras, terkecuali daging sapi yang harganya diprediksi masih stabil.
Untuk mengatasi kenaikkan harga kepokmas yang terus melambung, BPS meminta kepada pemerintah terus mengadakan gerakan pangan murah (GPM) untuk menstabilkan harga kepokmas yang melambung naik.
Selain itu, BPS juga meminta kepada Badan Urusan Logistik atau Bulog untuk lebih menyedikan kepokmas yang lebih banyak, termasuk diantaranya menyediakan stok beras.
“Terutama untuk dipasar-pasar yah, bulog harus menyediakan stok beras dan distribusi ke pasar-pasar diperbanyak, ini untuk menstabilkan harga yang terus naik,” imbuhnya. (azs)