Momentum kampanye perdana dilakukan Caleg DPR RI Partai Gerindra, H Rokhmat Ardiyan untuk berkunjung ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Tak sedikit keluhan dan aspirasi yang diserap dari para pedagang maupun pengunjung pasar.
Salah satunya yakni soal mahalnya sejumlah harga bahan pokok. Misalkan cabai merah Rp80 ribu/kg, cabai jablai Rp120 ribu/kg, cabai rawit Rp80 ribu/kg, dan bawang merah Rp50 ribu/kg.
Adapun beberapa pasar yang dikunjungi yakni Pasar Baru, Pasar Kepuh hingga Pasar Cilimus. Bahkan saat kegiatan berlangsung, Rokhmat Ardiyan menyempatkan diri sarapan di warung makan sederhana kawasan Pasar Baru Kuningan.
Caleg berwajah tampan itu tanpa sungkan membaur dengan para pedagang. Ardiyan juga dengan serius dan penuh perhatian mendengarkan jeritan hati para pedagang tradisional tersebut.
BACA JUGA:Kejari Kuningan Eksekusi Mantan Kades Korupsi ke Tahanan
Sesekali Ardiyan tampak manggut-manggut kala pedagang yang diajak bicara menyampaikan kegundahan hatinya. Tangannya ikut bergerak memilah-memilah jenis sayuran dan bahan pokok lainnya lalu membayarnya.
Para pedagang sayuran dan sembako secara terbuka menyampaikan unek-uneknya perihal seringnya kenaikan beberapa komoditas sayuran dan telur ayam. Begitu juga harga beras yang masih belum ada tanda-tanda turun harga.
"Harga cabai sering mengalami kenaikan pak. Begitu juga komoditas lain seperti telur ayam. Kalau bisa sih harganya jangan suka naik, biar kami, para pedagang tradisional, bisa berjualan dengan tenang," curhat para pedagang sayuran dan sembako kepada H Rokhmat Ardiyan.
“Alhamdulillah hari pertama kampanye, saya bersentuhan dan menyapa pedagang pasar tradisional. Ini sesuai amanat Pak Prabowo Subianto sebagai Capres 2024, kita harus turun ke masyarakat, turun ke pasar-pasar supaya tahu kesulitan-kesulitan yang dialami mereka,” kata Caleg DPR RI Dapil Jabar X, H Rokhmat Ardiyan kepada awak media, Selasa (28/11).
BACA JUGA:Tragedi Berdarah di Palestina: Lebih dari 15.000 Korban Tewas Akibat Serangan Israel
Dia menceritakan, keluhan yang disampaikan para pedagang pasar cukup beragam. Namun sebagian besar adalah soal mahalnya harga sejumlah kebutuhan pokok.
“Mereka mengeluhkan kondisi harga yang tidak stabil, harga cabai naik, kemudian kondisinya cukup sepi di pasar ini. Saya akan memikirkan bagaimana mencari jalan keluar terhadap kesulitan-kesulitan pedagang pasar,” ungkapnya.
Dirinya memilih kampanye perdana di pasar tradisional, sebab pasar sebagai salah satu ujung tombak ekonomi kerakyatan. Maka dengan kondisi pasar yang sepi, hal ini membuatnya cukup prihatin.
“Harga di sini sebetulnya lebih murah ketimbang harga di supermarket. Kita semua harus berbuat sesuatu agar masyarakat maupun pengunjung pasar tradisional merasa nyaman, sehingga bisa menarik lebih banyak pengunjung pasar,” ujarnya.
BACA JUGA:Kisah Dramatis Petugas Medis di Gaza: Tank Israel Tembaki Rumah Sakit Indonesia