Rahman Setio Ajie sudah lama mengincar Manajer Cabang Koperasi BMI Grup, Hanar Riana. Warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, itu pun menyiapkan rencana penghilangan nyawa itu dengan sangat terencana. Sehari sebelum kejadian, ia membeli parang di Pasar Arjawinangun.
Ya, untuk menjalankan aksi itu, Rahman Setio Ajie membeli sebuah parang di Pasar Arjawinangun pada Minggu siang 28 Januari 2024. Setelah itu, parang tersebut dibawa ke kantor Koperasi BMI Grup dan disimpan di bawah tangga.
Sebenarnya, saat pelaku membawa parang sempat kepergok oleh karyawan lain berinisial F. Ketika itu pelaku beralasan parang tersebut milik saudaranya yang sementara dititipkan. Saksi F pun tak menaruh curiga.
Kemudian pada Minggu malam 28 Januari 2024 sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku yang bertugas sebagai office boy (OB) dan satpam itu masuk kerja. Ia jaga malam di koperasi yang berlokasi di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, itu. Rupanya, malam itu ia menyiapkan rencana aksinya.
BACA JUGA:Terbit Keppres Ubah Nomenklatur Istilah Isa Al-Masih Jadi Yesus Kristus
Pagi harinya, Senin 29 Januari 2024, aktivitas di kantor Koperasi BMI Grup dilakukan seperti biasa. Setelah menghitung uang dan brifing, karyawan pun kembali ke ruang kerjanya masing-masing. Termasuk Manajer Cabang bernama Hanar Riana.
Di situlah pelaku membuntuti Hanar Riana yang masuk ke ruangan. Ia membawa parang dan masuk ruangan manajer. Waktu itu, korban sedang di kamar mandi dan pelaku pun mendengar suara air di kamar mandi tersebut.
Saat itulah, pelaku mendobrak pintu kamar mandi dan melayangkan parang ke tubuh korban. Suara gaduh membuat Jessica Shintia yang ada di ruang sebelah pun mendatangi ruang manajer. Sontak, Jessica kaget dan berteriak minta tolong.
Pelaku kemudian mengarahkan sasaran bacok ke Jessica hingga mengenai dahi, jari tangan, dan punggung. Belum selesai, pelaku berbalik membacok Hanar Riana. Karyawan lain yang mendengar suara minta tolong, segera berlari menuju ruangan manajer cabang.
BACA JUGA:733 Mahasiswa UGJ Mengikui Kuliah Kerja Nyata PPM
Hadi Nurhadi dan Cindi Audia Putri dan karyawan lainnya yang berusaha melerai, turut menjadi sasaran bacok pelaku. Ia kemudian lari dan membuang parang ke sawah dan turun ke lantai bawah hendak melarikan diri.
Beruntung, upaya pelariannya berhasil digagalkan dan dibekuk oleh karyawan lain. Saksi lainnya langsung keluar dan meminta pertolongan warga dan kepolisian. Beruntung, tidak jauh dari lokasi ada polisi yang melintas. Sehingga pelaku langsung diamankan ke Polsek Arjawinangun.
JESSICA MENINGGAL DUNIA
Pagi itu, empat orang korban yang terluka dibawa ke RSUD Arjawinangun guna mendapatkan pertolongan medis. Malam harinya, sekitar pukul 21.30 WIB, Jessica Shintia meninggal dunia karena mengalami luka cukup parah.
Warga Arjawinangun itu mengalami luka bacok di bagian dahi, empat jari tangan putus, dan sabetan parang di bagian punggung. Jasad Jessica telah dimakamkan keluarga di pemakaman desa setempat pada Selasa 30 Januari 2024.