Sebanyak 123 guru dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Kuningan resmi dikukuhkan sebagai Guru Penggerak Angkatan 8. Program ini, yang merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), berlangsung di Aula SMK Negeri 1 Kuningan, baru-baru ini.
Acara Pengukuhan Guru Penggerak Angkatan 8 dihadiri Pj Bupati Kuningan Dr Raden Iip Hidajat MPd, Ketua TP PKK Kuningan Hj Susi Widyawati Hidajat, dan Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jabar Mohamad Hartono SH MED.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat menyampaikan, bahwa program pendidikan guru penggerak adalah langkah strategis untuk mewujudkan guru yang berdaya dan memberdayakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Ia memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam merancang dan melaksanakan program ini.
"Saya ucapkan selamat kepada guru penggerak yang dikukuhkan, dan saya mengapresiasi segala upaya dari semua pihak yang telah bekerja keras untuk merancang dan melaksanakan program ini. Peran rekan-rekan guru yang menjadi pionir dalam mengikuti program ini sangatlah penting," ujarnya.
BACA JUGA:KPU Bahas Persiapan Kampanye
Ia berharap program ini dapat melahirkan lebih banyak guru penggerak yang membantu membentuk generasi yang berintegritas, cerdas, dan kreatif. Guru-guru penggerak diharapkan menjadi teladan dan berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kuningan.
Menurut Penanggung Jawab Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 Kabupaten Kuningan H Pipin Mansur Aripin MPd, sebanyak 123 guru dinyatakan lulus dengan rincian jenjang pendidikan mulai dari TK hingga SMK. Program ini melibatkan pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama sembilan bulan bagi calon Guru Penggerak.
Pengukuhan guru penggerak ditandai dengan penyematan selendang oleh Pj Bupati Kuningan dan Kepala BVMBGP, menandai resminya status tenaga pendidik tersebut sebagai Guru Penggerak. Acara berlangsung meriah dihadiri oleh para undangan yang menyaksikan momen bersejarah ini bagi dunia pendidikan di Kabupaten Kuningan. (ags)