Apa sebenarnya yang membuat MM membunuh istrinya? Hingga Minggu, 21 Januari 2024, belum terungkap. Pelaku sendiri sudah mendekam di ruang tahanan Polresta Cirebon. Rencananya pada Senin 22 Januari 2024, polisi akan menggelar jumpa pers guna menjelaskan perihal kasus ini.
Nah, soal motif atau hal apa yang membuat MM tega membunuh OL, orang tua korban, Suradi, mengaku memasrahkan ke kepolisian. Bahkan, ia pribadi tidak ingin mengetahui motif dari pembunuhan itu. Karena, kata Suradi, masih tak mau mengingat nasib tragis putrinya.
“Kalau kami, motif syukur-syukur tidak tahu, biar tidak menambah sakit," terang Suradi kepada Radar Cirebon, Minggu 21 Januari 2024.
Suradi juga mengaku sudah menggantikan batu nisan anaknya. Sebelumnya bertuliskan Wanita bin Rabu, kini menjadi nama putrinya. “Kita tidak ada niatan buat memindahkan kuburan. Paling diganti batu nisan saja. Namanya sudah anak kami," katanya.
BACA JUGA:Suami Bunuh Istri, Ayah Korban: Orangnya Cemburuan, Sekarang Gak Ada Kata Damai!
Disinggung orang tua pelaku sendiri yang merupakan tokoh agama di desa setempat, Suradi mengatakan orang tua pelaku sudah bersilaturami ke rumahnya dua kali.
Yakni, saat pertama kali anak dan menantunya hilang dan saat terungkap kasus tersebut adalah pembunuhan.
“Orang tua pelaku sudah ke sini, minta maaf. Ya kami sudah memaafkan. Tapi proses hukum harus berjalan dan tidak ada kata damai," tandasnya.
Sebelumnya, jasad korban yang dibungkus seprai ditemukan di aliran sungai di Desa Jatipura, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, pada hari Rabu 10 Januari 2024.
Setelah proses pendalaman, ternyata mayat itu adalah OL, di mana ia ternyata dibunuh oleh suaminya sendiri berinisial MM (20). MM merupakan anak dari seorang pemilik yayasan pendidikan agama di wilayah atau desa setempat.
BACA JUGA:Catatan Fahri Hamzah: Umat Islam Harus Jadi Pemenang!
Kaur Pemerintahan Desa Bunder, Hary Sudibyo, mengaku awalnya tidak mengetahui kronologi kejadian itu. Tapi, katanya, ia akhirnya mengetahui adanya kasus pembunuhan itu saat diminta anggota Polsek Susukan untuk mendampingi proses olah TKP yang dilakukan oleh Tim Identifikasi dan Unit Jatanras Satreskrim Polresta Cirebon di rumah tinggal pelaku, tepatnya di Blok Tonggoh RT 1 RW 1, Desa Bunder, pada Sabtu 13 Januari 2024.
Saat itulah, ia baru mendapat informasi tentang identitas korban. “Ternyata mayat itu warga kami. Saya baru tahu, malam pas olah TKP. Memang mayat itu, dari foto terlihat seperti dibunuh. Ada luka tusukan," katanya.
Karena penasaran, ia juga mencari informasi ke keluarga korban. Keluarga pun menceritakan beberapa kejanggalan. Seperti pelaku tiba-tiba datang dengan membawa anaknya yang masih 11 bulan, kemudian anak balita itu dititipkan ke orang tua korban.
“Tidak biasanya pelaku datang ke rumah mertuanya tidak bersama istrinya. Kemudian pelaku pinjam motor dengan alasan beli spare part di Kota Cirebon. Ternyata tidak muncul lagi berhari-hari," katanya.