CIREBON - Salah seorang Imam Besar di Palestina, Syekh Ma'mun Ma Abu Samrah menyebut, warga Palestina saat ini lebih membutuhkan makanan, minuman dan pakaian layak pakai. Hal itu berdasarkan kondisi darurat yang masih terjadi Gaza.
Terkait bantuan kemanusiaan, Syekh Ma'mun mengatakan, warga Palestina masih sangat membutuhkan bantuan dan kepedulian dari Indonesia.
"Warga kami di Palestina tidak membutuhkan uang, tapi membutuhkan makanan, minuman dan pakaian layak pakai. Dan tentunya rakyat Palestina sangat membutuhkan doa dari masyarakat di Indonesia," tuturnya kepada Radar Cirebon saat tiba di Kota Cirebon, Kamis malam (23/11) lalu.
BACA JUGA:KPU Kota Cirebon Kumpulkan Partai Politik Sosialisasi Aturan Kampanye
Ia mengatakan, kondisi di Gaza Palestina, hingga kini masih sangat memprihatinkan dan kacau. Jumlah warga Palestina yang meninggal maupun luka-luka setiap hari terus bertambah.
"Kondisi saudara-saudara saya di Gaza Palestina hingga saat ini masih mengalami perang yang begitu parah yang mengakibatkan ribuan syuhada yang gugur syahid akibat kebiadaban zionis Israel," bebernya.
Syekh Ma'mun menyebutkan, banyaknya korban jiwa anak kecil dan perempuan warga Palestina menunjukkan kejam dan jahatnya zionis Israel.
BACA JUGA:Pertukaran Sandera dan Bantuan Kemanusiaan di Tengah Gencatan Senjata
"Maka, kewajiban kita sebagai umat Islam di dunia khususnya di Indonesia untuk tetap berdiri kuat bersama melawan zionis Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina," sebutnya.
Syekh Ma'mun mengaku kecewa dengan negara-negara Arab yang tidak peduli terhadap nasib warga Palestina.
"Istilah yang paling tepat kami sebut negara-negara Arab ini adalah pengkhianat. Karena mereka sudah terbujuk dengan negara-negara pendukung zionis Israel," jelasnya.
BACA JUGA:Murah, Rp100 Ribu Dapat 8 Buku
Syekh Ma'mun menuturkan, Palestina dengan Indonesia adalah saudara lama. Katanya, Palestina adalah negara pertama yang mengakui Indonesia merdeka. Begitupun Indonesia yang mengakui kemerdekaan Palestina. (ade)