Kasus Mi Belatung, Kini Harus Lebih Teliti

Selasa 16 Jan 2024 - 20:58 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

CIREBON- Sangat penting bagi konsumen untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan makanan yang hendak dikonsumsi. Karena, makanan yang dibuat dengan bahan yang tidak segar dan bersih, akan memberikan efek negatif pada tubuh. Msalnya, makanan yang sudah terkontaminasi hewan.

Hal ini seperti disampaikan oleh Kepala UPT Puskesmas Perumnas Utara, Kota Cirebon, dr H Junny Setyawati. Ia mengatakan perlu mewaspadai makanan yang sudah terkontaminasi. Ada beberapa hal yang mungkin terjadi saat mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi tersebut.

Misalnya reaksi alergi yang ditandai dengan sesak napas, kemerahan pada kulit, sensasi gatal di kulit, sakit perut, diare, hingga pusing. Reaksi alergi ini akan terjadi berbeda pada setiap tubuh. Tergantung pada kondisi tubuh saat itu. “Reaksi alergi biasanya akan langsung terjadi pada saat kontak langsung dengan makanan yang terkontaminasi oleh belatung," ungkapnya.

Keracunan juga bisa terjadi apabila mengonsumsi makanan yang mengandung belatung. Keracunan ini sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja yang mengonsumsi makanan tidak higienis. Belatung merupakan telur lalat yang sudah berkembang biak menjadi larva.

BACA JUGA:Masih Penasaran Kasus Mi Belatung, DKPPP dan Satpol PP Kota Cirebon Datangi Mie Gacoan

Belatung, kata dia, umumnya berada di makanan yang tidak bersih, bahkan busuk. “Dan keracunan ini bukan karena belatung saja, tapi karena makanan telah terkontaminasi bakteri lalu bakteri menyebabkan infeksi pada usus,” ujarnya.

Keracunan ini biasanya ditandai dengan adanya gangguan pencernaan, diare, mual, muntah, hingga sakit perut berkelanjutan. Bakteri lain yang memungkinkan bisa menempel adalah Salmonella dan E.coli. Kedua bakteri ini bisa menyebabkan keracunan yang ditandai adanya sakit perut, mual, muntah, diare, demam, hingga diare berdarah.

Keadaan lain yang lebih buruk saat mengonsumsi makanan yang mengandung belatung adalah terjadinya myiasis. Myiasis merupakan infeksi yang terjadi ketika telur menetas di makanan yang kemudian berkembang menjadi belatung, lalu akan menyerang dan memakan jaringan hidup hewan atau manusia.

Tidak sengaja makan belatung atau telur lalat ini juga dapat membuat organ dalam dan jaringan rentan terhadap larva, meskipun myiasis lebih sering terjadi di bawah kulit. Belatung penyebab myiasis dapat hidup di lambung dan usus serta mulut. Ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang serius dan memerlukan perhatian medis.

BACA JUGA:Masjid Al Karomah di Desa Depok: Masjid Tua yang Jadi Tempat Hilangkan Rungkad

"Seharusnya saat ada belatung yang tak sengaja termakan bisa mati dengan enzim yang ada di dalam tubuh, namun ini bergantung pada kondisi tubuh, untuk itu selalu berhati-hati," ungkapnya.

dr Junny pun mengimbau pada masyarakat yang tak sengaja mengonsumsi makanan mengandung belatung segera minum air putih yang banyak. Setelah itu amati apakah ada gejala gangguan pencernaan, demam, kelelahan atau badan sakit berkelanjutan. Jika hal tersebut diraskaan maka sebaikan segera pergi ke dokter. “Biasanya gejala ini akan mulai timbul 2-3 hari tergantung masa inkubasi dari virus dan bakteri tersebut," terangnya.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa makanan yang sudah terkontaminasi hewan terutama belatung sudah dipastikan makanan tersebut dalam keadaan tidak baik atau membusuk dan tak layak dikonsumsi. Ia mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan makanan.

BACA JUGA:Harus Lebih Responsif

Rumah dan dapur di mana menyimpan dan mengelola makanan harus selalu dalam keadaan bersih. Jangan makan di sembarang tempat, terutama tempat yang banyak dihinggapi lalat. “Selalu gunakan bahan pangan segar, hindari makanan yang sudah berbau atau melihat adanya kontaminasi dari hewan lain seperti ulat, lalat, hingga belatung," pungkasnya. (apr)

Kategori :

Terpopuler