KANDUNGHAUR- Gerak cepat Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Indramayu dalam mengungkap kasus tawuran remaja di Blok Karangbaru Desa Ilir Kecamatan Kandanghaur membuahkan hasil.
Jajaran Polres Indramayu mengamankan empat pelaku pengeroyokan yang menyebabkan satu orang tewas, dan tiga remaja lainnya mengalami luka-luka saat tawuran remaja, Jumat (12/1) dini hari lalu.
Sementara itu, 13 orang lainnya yang diduga terlibat melakukan pengeroyokan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kapolres Indramayu AKBP Dr M Fahri Siregar SH SIK MH didampingi Kasat Reskrim AKP Hillal Adi Imawan dan Kasi Humas AKP Saefullah mengatakan, peristiwa tawuran remaja ini bermula dari perjanjian dua kelompok remaja yakni Eretan Stres dan Gudang Giokk di media sosial untuk melakukan perang konten.
BACA JUGA:Tingkatkan Patroli sampai Pagi Hari
Akibatnya, dalam aksi tawuran itu tiga korban mengalami luka-luka, dan satu remaja meninggal dunia. “Informasi pertama kali kami terima dari Polsek Kandanghaur bahwa ada peristiwa tawauran remaja, dimana satu korban meninggal dan dua korban luka-luka di bawa ke RS Bhayangkara, dan satu korban luka lainnya dirawat di RS Sentot Patrol,” ujar Kapolres AKBP Fahri Siregar, kemarin.
Dari hasil pemeriksaan terhadap korban yang selamat, lanjut Fahri Siregar, diketahui bahwa kelompok Eretan Stres jumlahnya lebih sedikit dibandingkan kelompok Gudang Gokk, sehingga menjadi korban tindakan kekerasan dari kelompok Gudang Gokk.
“Tiga korban luka-luka dan satu korban meningga itu dari kelompok Eretan Stres,” ungkapnya didampingi Kasat Reskrim AKP Hillal Adi Imawan.
Setelah mendapat keterangan dari korban selamat, pihaknya langsung mengerahkan tim Resmob Polres Indramayu untuk mengungkap kasus ini lebih lanjut. “Alhamdulillah, kurang dari 6 jam, berhasil mengamankan empat orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan,” bebernya.
BACA JUGA:Latihan Berpikir Positif
Tidak hanya itu, anggotanya juga berhasil pula mengamankan belasan barang bukti berupa senjata tajam berbagai jenis yang digunakan dalam kejadian tersebut.
“Dua dari empat pelaku mengakui melakukan penganiayaan atau membacok terhadap dua korban yang luka-luka, satu pelaku mengaku melakukan tindakan serupa terhadap korban yang meninggal dunia, satu orang lagi yang diamankan mengaku hanya membawa senjata tajam,” terang Fahri Siregar.
Lebih lanjut, dijelaskan Fahri, saat ini pihaknya masih terus melakukan pengembangan karena diduga masih ada 13 orang lagi pelaku pengeroyokan. “Satreskrim Polres Indramayu bersama Polsek Kandanghaur saat ini masih melakukan penyelidikan tentang keberadaan 13 orang lainnya,” katanya. (oni)