Tercatat Sudah 113 Kali Letusan, Gunung Merapi Kembali Erupsi

Senin 08 Jan 2024 - 07:50 WIB
Reporter : Raswidi Hendra Suwarsa
Editor : Raswidi Hendra Suwarsa

SUMBAR- Sekitar jam 20:45 WIB setidaknya tiga kali terjadi dentuman keras.  Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi dengan mengeluarkan suara dentuman dan gemuruh pada Sabtu (6/1) malam. 

Petugas Pengamat Gunung Api (PGA) mencatat lebih dari 100 kali terjadi letusan sejak periode erupsi awal di awal Desember 2023. "Total hingga saat ini terjadi 113 kali letusan Gunung Marapi sejak Minggu (3/12) 2023. Pada Desember 2023 terjadi 107 kali dan enam kali di 2024 termasuk tiga kali pada hari Sabtu (6/1)," kata petugas PGA, Teguh Purnomo.

Dalam imbauannya, sesuai Permen ESDM nomor 15 tahun 2011, warga di pemukiman diminta untuk tetap tenang karena saat ini Gunung Marapi berada di level waspada yang artinya masyarakat masih bisa melanjutkan aktivitas dengan meningkatkan kewaspadaan.

BACA JUGA:Pj Bupati Majalengka Jumpa Alumni SMPN 1 Rajagaluh: Dari Dulu Kompak, Kini Ingin Kolaborasi Bangun Daerah

"Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar kawah atau di radius tiga kilometer. Jangan menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," katanya.

Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini erupsi sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan menimbulkan korban jiwa sebanyak 24 orang dari kalangan pendaki yang terjebak saat gunung mengalami letusan.

"Warga kami menyaksikan adanya cahaya kemerahan keluar dari kawah puncak Marapi. Warga ketakutan karena tidak adanya peringatan dini erupsi kapan terjadi," kata Kepala Nagari atau Desa Bukit Batabuah, Kecamatan Candung, Agam Firdaus, Minggu (7/1).

Ia mengatakan selain cahaya seperti percikan api, Gunung Marapi juga menimbulkan suara gemuruh dengan periode cukup lama terdengar. Sekitar jam 20:45 WIB setidaknya tiga kali terjadi dentuman keras. Warga menyaksikan adanya cahaya kemerahan keluar dari kawah puncak Marapi. 

BACA JUGA:Sejumlah Daerah Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem

"Suara gemuruh terdengar sampai sekitar 10 menit, bahkan sebagian warga merasakan adanya getaran seperti gempa bumi saat dentuman. Pintu rumah sampai bergoyang. Sebagai kepala desa mengkhawatirkan keselamatan warga jika erupsi terus saja terjadi," katanya.

Firdaus tetap mengimbau warganya yang berada persis di pinggang Gunung Marapi untuk tetap waspada. Namun ia menyayangkan, minimnya informasi soal kondisi Marapi. "Selama ini info yang kita terima itu setelah gunung meletus. Kalau bisa kami meminta ada keterangan saat status Marapi terus meningkat. Jadi kami bisa melakukan langkah antisipasi," katanya.(**)

 

 

 

Kategori :