PLUMBON-Furniture kayu dan rotan menjadi salah satu produk unggulan Jawa Barat. Kabupaten Cirebon menjadi salah satu sentranya yang sejak dulu dikenal sebagai daerah eksportir rotan.
Hal ini disampaikan Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin di sela-sela kunjungannya ke Satpel Rotan Plumbon, kemarin. Menurutnya, potensi tersebut harus dikembangkan dan dioptimalkan agar bisa mendatangkan lebih besar.
“Rotan dan furniture ini produk unggulan Jawa Barat, tentu harus dikembangkan. Harus banyak varian dan pilihan sehingga bisa memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar luar negeri,” ujar Bey.
BACA JUGA:Fenomena Ibu Usia Remaja
Menurutnya, di tahun 2023 terjadi penurunan nilai dan jumlah ekspor jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini, kata Bey, harus dijadikan bahan evaluasi sehingga di tahun 2024 ini nilai dan jumlah ekspornya bisa naik kembali. “Tahun 2023 memang ada penurunan. Harapan kita tahun ini bisa naik lagi, Pemprov Jabar akan men-support dan memastikan target itu tercapai,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg menyatakan, penurunan nilai dan jumlah ekspor furniture rotan di tahun 2023 dikarenakan beberapa hal. Salah satunya karena persoalan perang sehingga pesanan ikut turun.
“Tahun 2023 ada penurunan, ini akibat perang, salah satunya perang Rusia-Ukraina, harapan kita situasi internasional juga membaik dan ekspor rotan kita juga membaik,” ungkapnya.
BACA JUGA: Sortir dan Lipat Surat Suara setelah Lengkap
Rotan, kata Imron, menjadi salah satu pengungkit perekonomian masyarakat Kabupaten Cirebon. Hal ini karena banyaknya masyarakat yang menggantungkan perekonomiannya di bisnis rotan.
“Masyarakat kita ini sudah lama sekali mengenal dan menjadi perajin rotan, bahkan sudah ratusan tahun. Kita optimis tahun ini akan lebih baik,” pungkasnya. (dri)