Untuk Imron-Jigus dan Edo-Farida: Persoalan Banjir, Rangkul Anak Muda, hingga UMKM

Kamis 20 Feb 2025 - 20:27 WIB
Reporter : Eep F
Editor : Eep F
Untuk Imron-Jigus dan Edo-Farida: Persoalan Banjir, Rangkul Anak Muda, hingga UMKM

CIREBON- Kota/Kabupaten Cirebon sudah punya pemimpin baru. Dan, ada harapan besar untuk Effendi Edo SAP MSi-Siti Farida Rosmawati SPdI di Kota Cirebon, serta Drs H Imron MAg dan H Agus Kurniawan Budiman (Jigus) di Kabupaten Cirebon.

Seperti diketahui, para kepala dearah hasil Pilkada 2024 secara resmi telah dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2025. 

Setelah pelantikan, masyarakat Cirebon pun menaruh harapan besar pada kepemimpinan baru ini, terutama dalam membawa perubahan signifikan bagi perubahan dan kemajuan daerah.

Misalnya untuk Imron-Agus, ada harapan yang disampaikan Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Cirebon KH Azis Hakim Syaerozie. Menurutnya, berbagai persoalan menanti bagi bupati dan wakil wakil bupati. Sekaligus butuh keseriusan untuk menuntaskannya. 

BACA JUGA:Sekjen PDIP Hasto Diborgol KPK

Ia mengatakan harus ada target dalam memimpin lima tahun ke depan. "Apa yang dikerjakan harus ditarget," kata Kang Azis --sapaan akrabnya. Ia menjelaskan bahwa dua tantangan utama yang harus segera ditangani adalah pengelolaan lingkungan dan percepatan ekonomi. 

Masalah sampah dan banjir yang kerap melanda Kabupaten Cirebon membutuhkan solusi konkret dan berkelanjutan. “Bupati dan wakil bupati harus satu frekuensi dalam menargetkan kapan Kabupaten Cirebon bisa mencapai zero sampah dan zero banjir. Ini harus menjadi komitmen kepemimpinan ke depan," tegasnya.

Selain isu lingkungan, Kang Azis juga menyoroti tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon, yang masih tergolong sebagai daerah miskin di Jawa Barat. Ia menilai, akselerasi ekonomi harus menjadi prioritas utama agar kesejahteraan masyarakat meningkat.

"Kabupaten Cirebon memiliki potensi besar secara geografis. Jika dikelola dengan serius dan melibatkan semua pihak, pertumbuhan ekonomi masyarakat bisa lebih baik," paparnya.

Kang Azis juga menyinggung hubungan antara bupati dan wakil bupati yang kerap tidak harmonis dalam beberapa periode pemerintahan sebelumnya. Untuk itu, ia menekankan pentingnya komunikasi yang solid demi keberlangsungan pembangunan. “Jika ada perbedaan pendapat, itu tidak perlu diproduksi keluar. PCNU siap menjadi mediator untuk mencari solusi terbaik," katanya.

BACA JUGA:2 Aston Villa vs Liverpool 2, Drama Epik Guncang Inggris

Ia menambahkan, stabilitas kepemimpinan sangat penting agar program-program pembangunan dapat berjalan maksimal. Oleh karena itu, sinergi antara bupati dan wakil bupati harus terus dijaga demi kepentingan masyarakat Cirebon. 

Sebelumnya, Imron menegaskan akan langsung tancap gas dengan menyiapkan sejumlah agenda strategis dalam agenda 100 hari kerja pertama. Fokus utamanya mencakup perbaikan layanan publik, infrastruktur, dan optimalisasi tata kelola pemerintahan.

“Setelah dilantik, saya masih harus ikut retreat ke Magelang mulai tanggal 21 sampai 28 Februari 2025. Jadi mulai bergerak paling tidak di hari Senin 3 Maret 2025. Kita akan langsung tancap gas," kata Imron kepada Radar Cirebon.

Rencananya di hari Senin itu, Imron akan langsung mengumpulkan pejabat dari seluruh SKPD. Tujuannya, agar segera bekerja bersama sesuai visi misi bupati dan wakil bupati. “Kita harus gerak cepat. Terlebih sudah masuk di bulan Maret. Maka, seluruh kegiatan harus sudah berjalan sebagaimana mestinya. Agar persoalan yang dikeluhkan masyarakat bisa segera tertangani," tegasnya.

Kategori :