
"Jika situasi tidak memungkinkan, pekerjaan ini akan selesai dalam waktu paling lama satu minggu," imbuhnya.
Meski demikian, Nana mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memprediksi besaran anggaran yang diperlukan untuk penanganan darurat ini.
"Yang terpenting, kami memastikan penanganan abutment jembatan ini selesai dengan baik demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan," jelasnya.
Nana menambahkan, dalam proses pemasangan bronjong, pihaknya juga menggunakan alat Total Station (TS) atau theodolite, yaitu alat ukur tanah yang digunakan untuk memantau pergerakan tanah secara akurat, termasuk tinggi tanah dengan sudut mendatar dan tegak.
BACA JUGA:Perjanjian Kinerja Komitmen Bappelitbangda
Alat ini akan dipasang selama 1x24 jam untuk memantau apakah ada pergeseran atau pergerakan pada abutment jembatan.
"Dengan penggunaan alat ini, kami dapat memantau pergerakan abutment jembatan secara real-time," pungkasnya. (sam)