CIREBON – Ditopang oleh prospek pertumbuhan penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga yang diperkirakan tumbuh dua digit, perbankan syariah diprediksi akan tumbuh positif pada 2025.
Pertumbuhan yang impresif ini diperkirakan akan melebihi pertumbuhan perbankan nasional dan menjadi penggerak utama perekonomian.
Direktur Treasury & International Banking BSI, Ari Rizaldi, menuturkan bahwa perkembangan ekonomi yang cukup baik sepanjang tahun 2024 bisa menjadi pijakan untuk mempertahankan pertumbuhan positif ekonomi nasional di 2025 mendatang.
Kondisi ekonomi global yang menantang dan konflik di Timur Tengah tidak banyak mempengaruhi perekonomian nasional.
Tahun 2025 akan menjadi momentum bagi BSI untuk terus tumbuh, yang tak lepas dari faktor keunikan.
“Salah satu peluang terbesar BSI ada di bisnis halal, dan ini perlu ditingkatkan serta diperdalam sebagai bentuk peran aktif dan positif BSI dalam pertumbuhan ekonomi domestik dan bahkan global,” paparnya.
Di samping itu, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Banjaran Surya Indrastomo, mengatakan bahwa perekonomian nasional, termasuk ekonomi syariah, memiliki potensi kuat untuk melanjutkan tren pertumbuhannya.
Pada 2025, sektor keuangan syariah nasional diperkirakan tumbuh ke kisaran Rp3.157,9 triliun hingga Rp3.430,9 triliun dari sisi aset.
Sebagai catatan, realisasi aset keuangan syariah pada September 2024 masih berada di level Rp2.744 triliun (naik 11,9% year on year/yoy).
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI memiliki potensi kuat untuk menjadi aktor utama yang mendorong perkembangan industri keuangan syariah dan perekonomian halal nasional pada tahun 2025.
Sejak awal berdirinya, BSI telah konsisten menjalankan fungsi lebih dari sekadar bank syariah dengan fungsi intermediasinya, melainkan juga beyond banking.
“Dengan penguatan peran yang dilakukan dan inovasi yang terus dikembangkan, BSI dapat semakin memperkuat posisinya dalam menggerakkan sektor keuangan dan perekonomian nasional,” jelasnya.
Selanjutnya, salah satu potensi inovasi yang berpeluang dimaksimalkan oleh BSI pada tahun 2025 adalah bullion bank.
Peluang ini semakin kuat, terutama setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK No. 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion.
Fungsi bullion bank dijalankan BSI sebagai kontribusinya dalam implementasi strategi hilirisasi pemerintah. “Ekonomi dan keuangan syariah didorong untuk berperan lebih aktif, salah satunya melalui pengembangan industri halal sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ucapnya. (apr/opl)