CIREBON – Selama liburan sekolah, khususnya selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), masyarakat yang akan berlibur diminta untuk rutin mengecek prakiraan cuaca.
Hal ini disampaikan oleh Pj. Walikota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi, di sela-sela pengecekan kesiapan Terminal Harjamukti menyambut libur Nataru, Rabu siang (18/12).
Agus juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin berlibur dengan menggunakan kendaraan pribadi, agar memperhatikan cuaca dan lingkungan. Karena puncak hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Desember 2024 dan Januari 2025.
“Puncak hujan diprediksi terjadi pada Desember dan Januari,” tegasnya.
Oleh karena itu, Agus meminta masyarakat untuk memperhatikan destinasi wisata yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Jika memungkinkan, hindarilah destinasi wisata dengan cuaca ekstrem, atau jika perlu, liburan cukup di dalam kota saja.
Agus juga terus mengingatkan sopir bus untuk rutin mengecek kondisi kesehatan, karena menghindari potensi kecelakaan saat libur Nataru sangat penting.
Anak sekolah mulai libur pada tanggal 20 Desember 2024, dan untuk mengisi liburan, salah satunya dengan menggunakan transportasi bus yang banyak diminati masyarakat karena fleksibel dalam pemberangkatannya.
“Saya lihat tadi secara administrasi semuanya sudah lengkap, kondisi kesehatan diperiksa baik sopir utama maupun sopir cadangan, termasuk gula darah dan kadar alkohol. Terakhir, kelayakan kendaraan, alhamdulillah laik jalan. Kalau tidak laik, perlu diperiksa lagi. InsyaAllah aman. Pesan saya kepada sopir, tetap jaga stamina dan jangan mengantuk,” harapnya.
Kepala Terminal Harjamukti, Imam memastikan kesiapan Terminal Harjamukti menyambut Nataru. “Kami pastikan melakukan ramp check (pemeriksaan kendaraan) di terminal. Pengecekan tidak hanya meliputi kondisi kendaraan, tetapi juga dokumen kendaraan, kesehatan sopir, dan kru. Kesiapan armada antara 75-100 kendaraan,” terangnya.
Jika ada kendaraan yang lulus ramp check, kata Imam, diberikan stiker warna biru. Jika lulus dengan catatan, maka diberikan stiker warna merah.
Namun demikian, Imam menyampaikan bahwa kepadatan penumpang di Cirebon tidak sebesar terminal lain, karena Terminal Cirebon merupakan terminal lintasan.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa penumpang selama Nataru tidak terlalu banyak, sehingga dengan armada bus yang ada, sebenarnya masih dapat mencakup kebutuhan penumpang. Jika ada lonjakan, kami bisa menggunakan bus cadangan. (abd)