CIREBON- Wilayah Kabupaten Cirebon diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir.
Untuk mengantisipasi potensi banjir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon terus memantau kondisi sungai dan melakukan langkah-langkah pencegahan.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Drs H Wahyu Mijaya SH MSi menyatakan, pihaknya secara intensif memeriksa volume air sungai di berbagai kawasan rawan banjir, termasuk Kecamatan Waled yang sebelumnya pernah mengalami banjir akibat luapan sungai.
“Semalam kami cek di Bendungan Ambit, Kecamatan Waled. Ketinggian air mencapai 65-70 centimeter. Biasanya ini bisa menyebabkan banjir, tetapi kali ini hanya ada genangan yang tidak tinggi dan cepat surut,” ujar Wahyu Mijaya saat ditemui Radar Cirebon, Senin 25 November 2024.
BACA JUGA: Cakra Terima Keluhan Masyarakat Terbaik PJU dan Harga Garam
BACA JUGA:Jelang Pilkada Serentak 2024, Penumpang KAI Daop 1 Meningkat 19,3 Persen
Dijelaskannya, Pemkab Cirebon bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk melakukan normalisasi sungai dan berbagai upaya pencegahan lainnya.
“Kami terus berkoordinasi dengan BBWS agar banjir bisa diantisipasi,” tambahnya.
Sebagai bagian dari kesiapan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, Pemkab Cirebon juga menggelar apel siaga yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon.
Dalam apel tersebut, BPBD memastikan kesiapan perlengkapan, termasuk mobil siaga, perahu karet, dan perahu sintetis dengan berbagai kapasitas, hingga perahu dobel pelampung tipe katamaran.
BACA JUGA:Masyarakat Buang Sampah ke Sungai, Tutupi Aliran Air di Bendungan Karet Jamblang
BACA JUGA:Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024, Waktunya Hapus Kutukan Runner Up
Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kabupaten Cirebon, Juwanda mengatakan, pihaknya secara rutin menyosialisasikan langkah pencegahan banjir kepada masyarakat.
“Melalui koordinator lapangan, kami mengajak warga membersihkan drainase, saluran air, dan benda-benda yang dapat menghambat aliran air,” jelas Juwanda.
Langkah-langkah tersebut, katanya, diharapkan mampu meminimalisasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang kerap mengancam wilayah Kabupaten Cirebon pada musim hujan.