INDRAMAYU-Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Bappeda-Litbang menyelenggarakan rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan, kemarin.
Bertempat di Aula Bappeda-Litbang, rapat ini sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Kepala Bappeda-Litbang Kabupaten Indramayu, Iin Indrayati memaparkan, pencapaian penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Berdasarkan data terbaru, ungkap Iin, angka kemiskinan Kabupaten Indramayu pada tahun 2024 berhasil turun dari 12,13% menjadi 11,93%.
BACA JUGA:Pecahkan Rekor MURI, Ribuan ASN Promosikan Sarung Tenun Lokal
Penurunan ini juga tercermin pada angka kemiskinan ekstrem yang menyusut dari 2,28% pada 2023 menjadi 1,72% pada 2024.
“Penurunan ini mendorong optimisme kita untuk mencapai target nasional zero kemiskinan ekstrem. Dukungan dari seluruh perangkat daerah dan pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan ini,” ujarnya.
Dia juga menyebutkan, jumlah perangkat daerah yang terlibat dalam Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah meningkat dari 10 pada tahun 2023 menjadi 14 pada 2024. Hal ini, sebut Iin, menunjukkan penguatan kolaborasi lintas sektor.
Birokrat perempuan berkerudung ini menyoroti sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat Indramayu, dengan 69.824 kepala keluarga yang bekerja di bidang ini. Namun, mayoritas dari mereka adalah buruh tani tanpa kepemilikan lahan.
BACA JUGA:Perkuat Kualitas Pelayanan Publik
Oleh karena itu, pihaknya menekankan pentingnya kebijakan yang memberdayakan petani agar lebih mandiri dan berdaya.
“Kami percaya, dengan perencanaan yang matang, kolaborasi yang solid antar-instansi dan tindak lanjut teguh yang konsisten, target zero kemiskinan ekstrem dapat tercapai,” tutup Iin.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Jawa Barat, Ane Carolina menyatakan, Kabupaten Indramayu merupakan salah satu lokus prioritas pengentasan kemiskinan di Jawa Barat.
“Dengan tingkat kemiskinan yang masih berada di atas 10% dan jumlah penduduk miskin lebih dari 200.000 jiwa, pentingnya kerja sama dari semua pihak untuk mengatasi tantangan ini,” ujarnya.
BACA JUGA:2 Ton Pupuk Subsidi Diselewengkan di Majalengka, Polisi Amankan Pelaku Berinisial DH