RADARCIREBON.BACAKORAN.CO – Di sela rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Arun Islam Wittaya School, Pattani, Thailand, Tim PkM UIN Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) melaksanakan kunjungan resmi ke Fakultas Ilmu Islam, Prince of Songkla University (PSU). Pertemuan tersebut bertujuan menjajaki potensi kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian antara kedua institusi.
Kunjungan tersebut disambut oleh Asst. Prof. Dr. Kate Asmimana, Direktur Islamic Studies International Program PSU, bersama beberapa akademisi lainnya, seperti Dr. Rusydi Taher (Direktur Pusat Bahasa), Dr. Qiyaamudden (Kepala Kantor Hubungan Internasional), dan Cici Leviana, seorang dosen Bahasa Inggris asal Indonesia.
Dalam sambutannya, Asst. Prof. Dr. Kate Asmimana memaparkan keunggulan program studi yang ia pimpin. “Kami membuka program studi Islam internasional dengan pengantar Bahasa Arab dan Inggris. Fakultas kami adalah pelopor dalam menawarkan program ini di Thailand,” ujarnya.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Mantap di Posisi 3 Klasemen, Berikut Jadwal Pertandingan Selanjutnya
Program ini, lanjut Asmimana, dirancang dengan Program Learning Outcomes (PLOs) yang berorientasi pada kompetensi universal studi Islam, berpikir kritis, serta kemampuan berkomunikasi efektif dalam Bahasa Arab dan Inggris. “Kami juga mengintegrasikan teknologi digital secara kreatif untuk mendukung inovasi dan relevansi lulusan dalam dunia kerja,” tambahnya.
Wakhid Nashruddin, Ph.D., anggota Tim PkM sekaligus Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin Adab (FUA) UINSSC, menyampaikan harapan agar diskusi awal ini dapat diwujudkan dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) yang resmi di masa depan.
“Kerja sama yang bisa kita mulai adalah program pengajaran bahasa asing melalui dosen tamu. Hal ini bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran, memperluas wawasan mahasiswa, serta memperdalam pemahaman lintas budaya di kedua institusi,” ungkap Wakhid.
Sementara itu, Erfan Gazali, M.S.I., anggota Tim PkM lainnya, menambahkan bahwa saat ini UINSSC tengah mengembangkan kurikulum integratif di Arun Islam Wittaya School. “Kami merancang kurikulum yang mengintegrasikan hafalan Al-Qur'an, pembelajaran bahasa asing, dan pemanfaatan teknologi. Dengan pendekatan ini, kami berharap siswa dapat berkembang secara holistik dalam bidang agama, bahasa, dan teknologi,” jelasnya.
Hasil penjajakan awal ini diharapkan dapat segera dituangkan dalam bentuk MoU formal yang menjadi dasar berbagai kolaborasi di bidang pendidikan, penelitian, serta kegiatan lainnya. Kerja sama ini diharapkan memberikan manfaat signifikan bagi kedua belah pihak, sekaligus mendorong sinergi produktif dalam peningkatan kualitas pendidikan.