CIREBON- Industri batik Cirebon masih bertahan meski terdampak oleh pandemi Covid-19.
Sejumlah pengusaha terpaksa gulung tikar, namun banyak pula yang tetap berjuang melestarikan warisan budaya ini.
Ketua Asosiasi Pengusaha dan Perajin Batik Indonesia (APPBI), Komarudin Kudiya mengungkapkan, di Cirebon terdapat lebih dari 3.000 perajin batik dan 500 pengusaha yang aktif hingga kini. Beragam motif batik khas Cirebon, termasuk Batik Keraton, menjadi ciri khas yang terus dilestarikan.
“Batik Keraton Cirebon memiliki 72 ragam hias khas yang telah didaftarkan sebagai Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) pada Kekayaan Intelektual Komunal (KIK),” ujar Komarudin, kemarin.
BACA JUGA:Hilang Status Desa Tertinggal di Kabupaten Cirebon Sejak 2021
BACA JUGA:Prioritas Tahun 2025, Garap Jalan Lingkar Gebang dan Jalan Lingkar Sumber
Dijelaskannya, pendaftaran motif batik sebagai EBT menjadi langkah penting untuk melindungi kekayaan budaya dari ancaman klaim dan plagiat.
APPBI pun aktif berkolaborasi dengan pemerintah untuk memastikan legalitas dan perlindungan motif-motif tersebut.
Selain itu, batik Cirebon juga dikenal dengan teknik merawit, sebuah metode yang menghasilkan motif unik melalui goresan tipis pada latar kain terang. Teknik ini membutuhkan keterampilan tinggi dan dianggap sulit ditiru.
BACA JUGA:Ole Romeny Siap Bela Timnas Indonesia, Erick Thohir: Saya Terharu
BACA JUGA:Timnas Indonesia Bisa Mainkan Eliano Reijnders, Kevin Diks Kemungkinan Absen Kontra Arab Saudi
“Teknik merawit akan segera mendapatkan pengakuan Indikasi Geografis (IG) pada November 2024. Ini menjadi salah satu ciri khas batik Cirebon yang tak dimiliki daerah lain,” tambahnya.
Komarudin optimistis bahwa pengakuan IG dan KIK tak hanya melindungi warisan budaya, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi batik Cirebon di tingkat nasional.
Ia menyebut, sejauh ini lima daerah di Indonesia telah memperoleh pengakuan IG untuk batik khas mereka.
“Dengan perlindungan ini, kami berharap batik Cirebon dapat terus berkembang dan bersaing, sekaligus menjadi simbol kebanggaan budaya lokal,” tutupnya.