Eksistensi Pendidikan Milenial

Minggu 03 Nov 2024 - 18:15 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Hubungan zaman dahulu dengan saat ini, memiliki erat kaitannya dari sisih kemanusiaan, dimana pendidik memiliki perang untuk mencerdaskan anak didik dan menumbuhkan perilaku bermoral.

Pendidikan milenial menghargai jasa pahlawan pendidikan melalui perjuangan, sehingga dapat menikmati kebebasan dalam pendidikan atau tidak merasakan penindasan.

Esensi pendidikan tidak lain adalah ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan hidup yang pada umumnya mencerminkan kecerdasan manusia (intelek, emosiona, spiritual).

BACA JUGA:Front Pejuang Demokrasi Dukung Imron-Agus di Pilkada 2024

Pilar kecerdasan ini dapat membentuk manusia yang utuh, integral dan otonom.

Lebih jauh, kecerdasan manusia dapat diartikan dan dirumuskan sebagai kompetensi hidup manusia.

Memperingati pendidikan nasional membuahkan kesadaran bagi siswa untuk menjalani pendidikan dengan sungguh-sungguh, bertujuan menjaga Bangsa Indonesia dari rezim yang ingin merusak tatanan lembaga.

Pahlawan pendidik memberikan kebebasan bagi generasi milenial untuk memilih sekolah yang diinginkan.

BACA JUGA:GMBI Deklarasi Dukung ASIH, 3000 Kader Siap Menangkan Syaikhu-Ilham

Para pendahulu menjalani pendidikan dengan beranjak ke rumah guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan membawa senjata untuk melindungi dari penjajah yang ingin membubarkan pembelajaran dilakukan kelompok masyarakat.

Penjajah tak rela, ketika melihat kelompok masyarakat Indonesia berilmu, karena akan melakukan perlawanan dengan kecerdasan yang dimiliki.

Hari pendidikan Indonesia memberikan banyak pembelajaran untuk merawat Bangsa dan mencerdaskan generasi berikutnya,mulai dari pemerhati pendidikan hingga pendidik memiliki misi yang sama menjaga poros keutuhan Bangsa.

Tujuan eksistensi pendidikan menciptakan ruang bagi guru dan siswa untuk mendalami metode maupun gaya belajar dapat menuntaskan problem pendidikan era milenial dan memperoleh kenyamanan dalam belajar. Sehingga menemukan titik klimaks dalam pendidikan menjadi Insan Kamil atau Manusia Sempurna. (*)

*Penulis adalah Ketua Madani Private Learning

Tags :
Kategori :

Terkait