Mereka cenderung mengejar keuntungan pribadi tanpa memperhatikan dampak sosial yang bisa timbul.
Mereka mungkin saja memiliki pengetahuan tentang hak asasi manusia. Tetapi mereka tidak menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka mungkin memandang sama kepada teman-temannya yang memiliki latar belakang sama sepertinya, tetapi memandang sebelah mata orang yang berbeda suku, agama, gender, serta latar belakang yang berbeda. Mereka tidak memahami pentingnya menghargai perbedaan sebagai bagian dari kekayaan budaya.
Fenomena orang berpendidikan tinggi namun moralnya tak setinggi pendidikannya itu, karena kurangnya perhatian dalam pengembangan moral selama masa pendidikan.
BACA JUGA:Surat Suara Tiba, Logistik Pilkada Makin Lengkap
Karena pendidikan formal sebenarnya tidak cukup, harus diimbangi dengan pendidikan moral dan karakter. Pendidikan moral dan karakter juga penting dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia secara keseluruhan.
Pendidikan moral dan karakter dapat membentuk generasi muda Indonesia yang berintegritas, mandiri, kreatif, berdaya saing, dan bermoral. Nilai- nilai tersebut menjadi modal dasar penting menghadapi globalisasi, serta mencegah tindakan amoral.
Karena itu, pemerintah harus memperhatikan pendidikan moral dan karakter sebagai bagian dari integrasi dan sistem pendidikan di Indonesia.
Pemerintah harus mengambil langkah-langkah nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan moral dan karakter. Untuk mengimplementasikan pendidikan moral dan karakter, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan sebagai berikut:
BACA JUGA:Ajak Jaga Kondusivitas Pilkada 2024
Pertama, perlu peran aktif sekolah dalam memberikan pendidikan moral dan karakter kepada siswa. Ini dapat dilakukan melalui pengenalan nilai-nilai moral dan karakter sejak dini.
Seperti disiplin, kerja sama dalam kebaikan, integritas, dan tanggung jawab. Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendukung pembentukan karakter siswa, seperti kegiatan sosial, bakti sosial, dan kegiatan keagamaan.
Kedua, peran orang tua juga sangat penting dalam membentuk karakter anak. Orang tua dapat memberikan contoh dan menanamkan nilai-nilai moral yang baik sejak dini, serta memberikan pengawasan dan bimbingan yang tepat terhadap anak-anaknya.
Ketiga, media sosial (medsos) dapat dimanfaatkan sebagai sarana mengimplementasikan pendidikan moral dan karakter. Dalam era digital sekarang, medsos memiliki pengaruh besar dalam kehidupan anak dan remaja.
BACA JUGA:Warga Antusias Sambut Program Laboling
Karena itu, perlu kampanye sosial atau gerakan untuk menyebarluaskan nilai-nilai moral dan karakter di medsos. Serta mengajak generasi muda menghargai dan mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.