INDRAMAYU-Panen perdana padi organik yang dilakukan Gapoktan Sri Makmur Desa Krasak Kecamatan Jatibarang Musim Taman Rendeng menghasilkan 13 ton per hektare.
Ketua Gapoktan Sri Makmur, Ayi Sumarna SP menyatakan, panen perdana ini merupakan pembuktian bahwa padi dengan pupuk organik yang disiapkan oleh Pemdes Krasak, hasilnya sangat memuaskan.
“Panen perdana ini pembuktian padi yang kami kelola menggunakan pupuk organik, hasilnya memuaskan, rata-rata 13 ton per hektare,” ujar Ayi Sumarna SP kepada Radar Indramayu, Kamis (24/10).
Lebih lanjut, dikatakan Ayi, dengan lahan padi organik yang hasilnya di atas rata-rata menjadi bukti penggunaan pupuk organik bisa lebih tinggi, dari penggunaan pupuk yang selama ini digunakan petani.
BACA JUGA:Timnas Tajikistan U-17 Pecahkan Rekor, Gulung Guam U-17 dengan Skor 33-0
Ditegaskannya, komunitasnya telah menjalankan pertanian ramah lingkungan secara konsisten.
Ayi berharap, dengan pembuktian penggunaan pupuk organik banyak petani di Indramayu yang mulai beralih menggunakan pupuk organik.
Menurutnya, pupuk organik juga bisa menjadi solusi alternatif mengurangai penggunaan pupuk kimia, sehingga ketergantungan terhadap pupuk kimia bisa diminimalisir.
Untuk membuktikan hasil penggunaan pupuk organik, lanjutnya, Gapoktan Sri Makmur melakukan panen perdana dengan ubinan 2,5x 2,5 meter.
BACA JUGA:Ditangkap Kejagung, MA Berhentikan Sementara 3 Hakim PN Surabaya yang Vonis Bebas Ronald Tannur
“Dari hasil ubinan itu, hasilnya 7,34 kg, 8,65 kg, dan 9,20 kg, itu dilakukan di tiga spot secara acak. Jika dikonversikan per hektare rata-rata menghasilkan 13,840 ton per hektare,” kata Ayi. (oni)