CIREBON- Puluhan guru SD di Kota Cirebon dilatih pembuatan media pembelajaran Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality (AR). Pelatihan tersebut dilakukan untuk mengembangkan kreativitas dan peran guru se Kota Cirebon dalam mendukung era ekonomi digital.
Adapun kegiatan pelatihan AR sebagai salah satu media pembelajaran, dilakukan oleh Tim PKM ini terdiri dari dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) IPB Cirebon. Mereka menggandeng Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Kota Cirebon sebagai mitra dalam mengimplemantasikan metode pembelajaran yang masih tergolong baru tersebut.
Sekertaris FKKG Kota Cirebon, Aris Syuhada SPd mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut para peserta bisa membuat media pembelajaran berbasis AR. Pihaknya juga sudah menerapkan metode tersebut dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
"Alhamdulillah kami semua merasa sangat senang karena dengan adanya pelatihan dari IPB Cirebon ini, kami dapat memiliki pengetahuan yang lebih supaya pembelajaran di sekolah berlangsung dengan lebih menarik lagi," ungkap guru SDN Kalitanjung 1 tersebut.
BACA JUGA:Mayor Teddy Tetap TNI Aktif
Ketua Tim PKM PGSD IPB Cirebon Siti Sahronih MPd mengatakan bahwa dalam pelatihan tersebut, terdiri dari sejumlah pertemuan. Selain mengenai teori terkait pemanfaatan media pembelajaran berbasis AR, pihaknya juga memberikan praktik dan implementasi dari pembuatannya.
"Karena finalnya berupa presentasi hasil karyanya berupa media AR, alhamdulillah apa yang dipresentasikan itu, sudah diterapkan di dalam kegiatan belajar mereka di sekolah," ungkap Siti Sahronih.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa bahwa media pembelajaran berbasis AR dapat diterapkan di semua mata pelajaran. Hanya saja dari pelatihan tersebut, didapati bahwa mayoritas, penggunaan media pembelajaran berbasis AR digunakan di dalam nata pelajaran Matematika dan IPA.
Menurut Siti sahronih, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkaya metode pengajaran, tetapi juga untuk memberdayakan guru dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih inovatif dan efektif bagi siswa.
BACA JUGA:Pangkas Rambut Gratis dari Relawan Eti-Suhendrik
“Kami juga berharap dari guru-guru yang sudah melakukan pelatihan dapat sharing pengetahuan kepada rekan guru lainnya, minimal kepada rekan sejawat di sekolahnya masing-masing," pungkasnya. (awr/opl)