Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon hingga saat ini telah melahirkan 44.248 lulusan, dan seluruh sarjana, profesi, serta magister tersebut telah berperan aktif dan menerapkan pengalaman pendidikannya untuk berbuat di tengah masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Rektor UGJ Cirebon, Prof Dr H Achmad Faqih SP MM pada wisuda sarjana dan magister di Gedung Auditorium Kampus I, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Sabtu (19/10).
Untuk itu, lanjut Faqih, UGJ terus meningkatkan kualitas fasilitas kampus dan mengadopsi pendekatan baru.
Terkini, mahasiswa tidak lagi diwajibkan menyusun skripsi atau tesis, melainkan dapat menyelesaikan pendidikan mereka dengan karya ilmiah.
Faqih menjelaskan bahwa pada sidang senat wisuda ke-73, UGJ meluluskan 975 orang, terdiri dari 73 dari Pascasarjana, 164 dari Fakultas Hukum, 178 lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 38 lulusan Fakultas Pendidikan dan Sains, 177 lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 54 lulusan Fakultas Pertanian, 119 lulusan Fakultas Teknik, serta 172 lulusan Fakultas Kedokteran.
“Target kami dalam 4 tahun ke depan adalah seluruh dosen kami sudah bergelar doktor,” tandasnya.
UGJ, kata Faqih, terus meningkatkan kualitas fasilitas kampus dan mengadopsi pendekatan baru.
Kini, mahasiswa tidak lagi diwajibkan menyusun skripsi atau tesis, melainkan dapat menyelesaikan pendidikan mereka dengan karya ilmiah.
Hal ini merupakan bagian dari kinerja utama UGJ yang selalu berupaya meningkatkan kualitas lulusan, khususnya untuk alumni tahun ini.
“Gelar akademik baru merupakan pencapaian yang membanggakan dan menunjukkan komitmen terhadap pendidikan serta kemampuan menyelesaikan tantangan akademis,” katanya.
UGJ, lanjut Faqih, terus berupaya meningkatkan kualitas perguruan tinggi agar melahirkan lulusan yang berkompetensi dan terukur.
Ia berpesan kepada wisudawan bahwa gelar yang mereka raih datang dengan tanggung jawab untuk memberikan kontribusi keilmuan kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.
“Gelaran wisuda ini mencerminkan keberhasilan wisudawan dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Dengan gelar baru ini, para wisudawan memikul tanggung jawab yang lebih besar,” pungkasnya. (abd)