Maraknya peristiwa pohon tumbang segera diantisipasi oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon dengan melakukan pengecekan terhadap kondisi pohon di tepian jalan.
Kepala DPRKP Kota Cirebon, Wandi Sofyan SSTP MSi menjelaskan bahwa pada beberapa peristiwa pohon di tepian jalan yang tumbang, penyebabnya ternyata adalah kondisi akar dan batangnya yang sudah keropos.
Bahkan, ada yang diakibatkan oleh kebiasaan membakar sampah di tanah dekat akarnya.
Dengan kondisi demikian, tentunya ketika terjadi hembusan angin kencang, kekuatan batang dan akar pohon bisa terpengaruh, sehingga menjadi rawan tumbang.
“Seperti pohon yang tumbang di tepian Jalan Perjuangan, ternyata bagian batangnya sudah keropos. Sudah kita agendakan penebangan untuk Senin depan karena membahayakan, tapi kemarin keburu kena angin kencang,” tuturnya.
Kemudian, pekan lalu, pohon tumbang di Jalan Cipto terjadi saat kondisi cuaca normal, tanpa angin dan hujan.
Setelah diperiksa, ternyata bagian akarnya mengalami pengeroposan, sehingga pertumbuhan pohon menjadi tidak normal.
“Kita akan intensifkan patroli untuk memeriksa kondisi akar dan batang pohon di tepian jalan. Beberapa peristiwa menunjukkan bahwa penyebabnya adalah batang dan akar yang tidak sehat. Untuk pemangkasan dahan-dahan, itu sudah menjadi agenda rutin,” tuturnya.
Meski demikian, sambung dia, untuk penertiban pohon di tepian jalan ini, pihaknya hanya berwenang terhadap pohon yang berada di ruas jalan berstatus Kota Cirebon.
Untuk ruas jalan provinsi dan nasional, akan dilakukan koordinasi dengan pihak yang berwenang.
Terkecuali, dalam kondisi darurat seperti kejadian pohon yang tumbang, tidak memandang status jalan, pihaknya pun ikut terjun menangani.
Ditambah lagi, dengan keterbatasan personel, di UPT Pertamanan dan Pemakaman, hanya ada satu tim penanganan pohon yang terdiri dari tujuh orang.
Mereka memiliki keahlian khusus dalam pemeliharaan, pemangkasan, hingga penebangan.