BACA JUGA:Tim Beriman Sampaikan Visi Misi Calon Kepada Masyarakat
Dedi Supandi juga mengakui, jika dibandingkan dengan beberapa bulan lalu, jumlah pengunjung GPM kali ini relatif lebih sedikit dan tidak sampai berdesakan.
Namun, menurutnya, penurunan antusiasme pengunjung yang datang ke GPM bukan disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat.
“Tapi karena bantuan sembako dari pemerintah sudah didistribusikan, sehingga bukan penurunan daya beli masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA:Timnas Indinesia Wajib Waspada, Pemain Jepang Tebar Ancaman
Pihaknya memastikan bahwa masyarakat telah menerima bantuan beras dan sembako dari pemerintah yang didistribusikan melalui PT Pos Indonesia, sehingga kebutuhan pangannya telah terpenuhi.
Ia menambahkan, hal ini membuat jumlah pengunjung tidak seramai bulan-bulan sebelumnya, di mana mereka sampai berjubel memenuhi area lokasi GPM Pemkab Majalengka.
“Sebenarnya, secara minat terhadap GPM cukup baik, tetapi saat ini ada sedikit penurunan animo masyarakat dibandingkan beberapa bulan lalu,” kata Dedi Supandi.
BACA JUGA:Piala AFF 2024 Dibagi 2 Grup A dan B, Indonesia Satu Grup dengan Siapa Saja?
Bahkan, selama hampir satu jam setelah kegiatan dimulai, sebanyak lima ton beras yang disediakan Bulog dalam GPM kali ini baru terjual sekitar dua ton.
Padahal biasanya, Bulog hanya membutuhkan waktu maksimal dua jam untuk menjual 10 ton beras dalam GPM yang digelar Pemkab Majalengka, karena diserbu warga.
“Di GPM ini, masyarakat tidak sampai berdesakan saat membeli beras dari Bulog. Jika biasanya sampai mengantre, tapi kami tetap akan menintensifkan GPM untuk mengendalikan inflasi,” ujar Dedi Supandi.