CIREBON - Calon Walikota Cirebon, Effendi Edo berdialog dengan puluhan warga RW 10 Penggung Utara, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti, Selasa (8/10).
Calon nomor urut 3 ini banyak mendapatkan masukan dari warga. Salah satunya mengenai pemberian bantuan sosial (bansos) yang belum merata.
Warga menilai banyak bantuan sosial yang tidak tepat sasaran. Dampaknya terjadi kesenjangan antarwarga yang tidak memeroleh bansos.
Effendi Edo mengatakan bahwa bansos dari pemerintah bertujuan untuk meringankan warga yang tidak mampu. Namun bagi yang sudah mampu, kemudian mendapatkan bansos, maka wajib mengundurkan diri.
BACA JUGA:Affiati-HZM Dampingi Eti di Karya Mulya Kota Cirebon
"Kuncinya saling menyadari antarwarga mengenai bansos ini. Jika hal itu dilakukan, maka tidak ada kesenjangan sosial," kata Edo.
Maka, saat dipercaya warga memimpin Kota Cirebon, Edo yang punya jargon Idola, akan memperbaiki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Agar pemberian bansos di tengah warga tepat sasaran dan sesuai dengan fakta. "Akan lebih ketat dan lebih tepat sasaran agar tidak terjadi kesenjangan sosial di lingkungan warga," tuturnya.
Di waktu yang sama, calon wakil walikota Cirebon Siti Farida blusukan ke Suradinaya, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi.
BACA JUGA:Partai Demokrat Jawa Barat Konsolidasi Menangkan Pilgub Jabar-Pilbup Cirebon
Ia menyapa dan mendengar keluhan warga di sana. Warga mengeluh seputar distribusi air bersih dari PDAM Kota Cirebon, dan perhatian pemerintah terkait program rutilahu.
Farida berjanji, jika dipercaya mengemban amanah sebagai wakil walikota, akan memperbaiki layanan air bersih di wilayah Suradinaya.
"Air bersih adalah kebutuhan dasar dalam kehidupan. Jika sampai terganggu, maka kualitas hidup juga akan berpengaruh," ungkapnya.
Terkait rutilahu, Farida akan memaksimalkan program tersebut. Tentunya, penerima program rutilahu merupakan keluarga yang layak mendapatkan bantuan tersebut. (azs)