Satu Malam Dua Kebakaran

Rabu 09 Oct 2024 - 19:43 WIB
Reporter : Deden F
Editor : Deden F

Kebakaran hebat melanda sebuah kandang kambing semi permanen di Desa Bandorasa Kulon, Kecamatan Cilimus, Kuningan, Jabar, Selasa malam (8/10). Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 23.10 WIB dan menyebabkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala UPT Damkar Kuningan Andri Arga Kusumah menjelaskan, bahwa kebakaran kandang kambing terjadi akibat bara api dari sisa pembakaran rumput kering yang dilakukan pemilik kandang, Suki (58), pada siang hari.

"Pemilik kandang sempat memastikan api sudah padam sebelum meninggalkan lokasi untuk melaksanakan ibadah Salat Magrib. Namun, bara api yang tersisa kembali menyala dan merembet ke bangunan kandang akibat angin kencang," ungkap Andri kepada wartawan, Rabu (9/10).

Kandang yang memiliki luas 12x5 meter persegi tersebut berisi 30 ekor kambing. Sayangnya, seluruh kambing yang ada di dalam kandang tidak dapat diselamatkan. "Kerugian diperkirakan mencapai Rp120 juta, dengan rincian bangunan senilai Rp 45 juta dan 30 ekor kambing yang terbakar dengan nilai total Rp 75 juta," sebutnya.

BACA JUGA:Dasco Sebut Pertemuan Prabowo dan Jokowi Bahas Transisi

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang warga, Yanto (35), yang kebetulan melintas di jalan sekitar kandang dan melihat asap tebal membubung dari lokasi. Ia segera melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa, dan bersama warga lainnya mencoba memadamkan api secara manual. "Setelah usaha awal memadamkan api gagal, Yanto melaporkan insiden ini ke UPT Pemadam Kebakaran pada pukul 23.30 WIB," ungkapnya.

Tim pemadam kebakaran yang terdiri dari tujuh anggota regu dan satu unit kendaraan pemadam segera diterjunkan ke lokasi. "Kami tiba di lokasi sekitar pukul 23.40 WIB dan langsung melakukan pemadaman. Api berhasil dikendalikan dalam waktu kurang lebih 30 menit," jelasnya.

Pemadaman juga dibantu oleh warga setempat serta perangkat desa, dengan memanfaatkan tangki air dari depot air mineral terdekat. Setelah api berhasil dipadamkan, tim pemadam melakukan pendinginan dan pengumpulan data. Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang diakibatkan oleh aktivitas pembakaran sampah atau rumput kering.

"Kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan memastikan api benar-benar padam setelah melakukan pembakaran. Selain itu, penting juga untuk memeriksa instalasi listrik dan peralatan gas secara rutin guna menghindari kebakaran," tuturnya.

BACA JUGA:Imam Besar Masjid Nabawi Silaturahim di PBNU

Di malam yang sama, kebakaran juga terjadi di Desa Luragungtonggoh, Kecamatan Luragung, Kuningan yang menyebabkan satu rumah ludes terbakar. Kebakaran yang diduga disebabkan korsleting listrik ini, korban mengalami kerugian ditaksir Rp110 juta. Tak hanya kerugian materi, kebakaran juga menyebabkan seorang penghuni rumah mengalami luka-luka.

Menurut keterangan saksi dari warga yang pertama kali melihat kebakaran, kepulan asap muncul dari rumah milik Samsudin (58). Saat kejadian, Samsudin sedang berada di rumah kepala desa, sementara anak sulungnya, M Nurardin Purnama Saputra (21), tertidur di dalam rumah. Samsudin berhasil menyelamatkan anaknya, namun Nurardin mengalami luka ringan pada tangan dan bibir akibat semburan api (backdraft).

Kepala Desa Luragungtonggoh dan warga sekitar, awalnya berusaha memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR) dan peralatan seadanya. Namun, api semakin membesar hingga akhirnya melaporkan kejadian ke petugas pemadam kebakaran.

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.20 WIB, setelah melakukan pemadaman selama kurang lebih 55 menit. "Penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik, pada beberapa perangkat elektronik di ruang tengah yang menyebabkan percikan api dan akhirnya membakar seluruh bangunan," ungkap Kepala UPT Damkar Kuningan Andri Arga Kusumah.

BACA JUGA:Tersangka Dibui di Rutan Cirebon

Kategori :

Terpopuler